Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemuda Pancasila Sweeping Arena Gelper
Oleh : Hendra Zaimi
Kamis | 24-02-2011 | 14:06 WIB
DSC07098.JPG Honda-Batam

Arena Gelanggang Permainan (Gelper)  Zodiac Zone di Hotel Formosa yang digrebek Pemuda Pancasila (PP) kota Batam, Kamis, 24 Februari 2011 (Foto: Hendra Zaimi)

Batam, batamtoday - Ratusan massa Pemuda Pancasila (PP) kota Batam melakukan razia terhadap arena Gelanggang Permainan (Gelper) yang beroperasi di kawasan Nagoya dan sekitarnya, Rabu, 24 Februari 2011 sekitar pukul 11.00 WIB.

Razia terhadap arena Gelper ini pertama dilakukan massa PP kota Batam ini di pusat perbelanjaan Centre Point Nagoya, di lokasi itu massa langsung melakukan razia terhadap arena Gelper yang ada di sana, salah satunya Avatar II.

"Tutup tempat ini, ini peringatan dari kami, awas kalau kalian berani buka nanti," kata massa kepada penjaga Arena Gelper Avatar II.

Mendapat perintah tutup dari ratusan massa PP kota Batam, penanggung jawab Avatar II langsung memerintahkan para karyawannya untuk mematikan seluruh mesin ketangkasan yang ada di tempat tersebut.

Selanjutnya massa bergerak ke lokasi lain di Hotel Formosa, di tempat itu massa menutup empat gelanggang permainan di lokasi hotel bintang tiga itu, salah satunya arena Gelper Zodiac Zone.

"Tutup seluruh Gelper di Batam, tidak boleh ada judi di sini," kata massa sambil memerintahkan para karyawan untuk menutup arena Gelper itu.

Massa yang dipimpin langsung oleh Wadan Koti PP kota Batam Bambang Herbudi ini, selanjutnya bergerak ke pusat perbelanjaan Nagoya Hill. Di lokasi itu massa menutup paksa lima arena Gelper yang ada di Mall itu, yakni Cyber City, Indo Game Zone, Lion Hill Game, Final Cone dan Unx.

Namun pada saat massa memerintahkan karyawan arena Gelper Unx untuk tutup, pada sat bersamaan aparat kepolisian dari Polresta Barelang tiba di lokasi, Aparat Polres yang yang dipimpin Kabag Binmas, Kompol Suyatno, memerintahkan massa agar menghentikan aksi mereka, karena menggangu ketertiban umum, dan juga bukan wewenang Ormas untuk melakukan penutupan.

"Siapa koordinator aksi kalian, jangan sesuka hati lakukan tindakan ini," kata Suyanto dengan nada keras sambil mencari siapa koordinator tersebut.

"Aksi kalian ini sangat menggangu kenyamanan dan ketertiban umum," lanjutnya.

Suyanto memerintahkan massa untuk keluar dari lokasi pusat perbelanjaan itu, dan perintah itu dituruti oleh massa, namun menolak memberi keterangan kepada polisi soal aksi tersebut, dan mereka memilih kembali menuju ke mess mereka di bekas Hotel Rasinta.

Dalam perjalanan ke mess mereka, kordinator aksi Bambang Herbudi mengatakan, tindakan ini dilakukan mereka karena merasa sudah gerah dengan arena Gelper yang di dalamnya jelas-jelas ada unsur judinya.

"Gelper ini sangat meresahkan masyarakat, jelas ada unsur judi dalam arena ini," kata Bambang.

Bambang mengatakan, pihaknya akan terus melakukan razia terhadap arena Gelper yang ada di Batam, ini sudah sangat meresahkan karena bisa merusak moral generasi muda di Batam.

"Ini adalah bentuk dari aksi kepedulian kami, aksi ini tidak perlu ada kordinasi dengan polisi. Buktinya selama ini tidak ada kejelasan tentang Gelper baik dari pemerintah maupun aparat kepolisian. Dan menurutnya, selama ini Gelper buka tutup, buka tutup, ada apa ini? katanya dalam nada bertanya.