Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Perkuat Negosiasi Dagang dengan AS, Fokuskan Kepentingan Nasional dan Kerja Sama Strategis
Oleh : Redaksi
Senin | 28-04-2025 | 11:24 WIB
Air-Sri.jpg Honda-Batam
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers virtual dari Washington DC, Jumat (25/4/2025). (Foto: Kemenko Perekonomian)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia intensif melakukan upaya diplomasi perdagangan dengan Amerika Serikat, menyusul diberlakukannya kebijakan tarif resiprokal.

Delegasi Indonesia bertolak ke Washington DC, Jumat (25/4/2025), untuk melakukan serangkaian pertemuan dengan pejabat tinggi Amerika Serikat dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional.

Negosiasi melibatkan pertemuan dengan United States Trade Representative (USTR) Jamieson Greer, Secretary of Commerce Howard Lutnick, Secretary of Treasury Scott Bessent, serta Director of the National Economic Council Kevin Hassett. Selain itu, koordinasi aktif juga dilakukan dengan asosiasi bisnis dan perusahaan besar seperti Semiconductor Industry Association (SIA), USABC, USINDO, Amazon, Microsoft, dan Google.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan seluruh pihak di Amerika Serikat, baik pemerintah, asosiasi, maupun dunia usaha, mengapresiasi langkah diplomatik Indonesia. "Pertemuan kami dengan berbagai pemangku kepentingan mendapat sambutan positif atas komitmen Indonesia dalam menjaga hubungan bilateral," kata Airlangga, dalam konferensi pers di Washington DC, demikian dikutip laman Kemenko Perekonomian.

Dalam proses negosiasi, Indonesia menawarkan usulan berimbang yang mencakup lima manfaat strategis, yaitu: menjaga ketahanan energi nasional; memperjuangkan akses pasar ekspor dengan tarif kompetitif; mendorong kemudahan berusaha dan investasi; membangun kerja sama rantai pasok untuk industri strategis dan critical minerals; serta membuka akses terhadap teknologi di bidang kesehatan, pertanian, dan energi terbarukan.

Sejalan dengan itu, kedua negara sepakat untuk melanjutkan pembahasan teknis secara intensif dalam dua pekan ke depan guna merumuskan solusi konkret yang menguntungkan kedua belah pihak. Pada 23 April 2025, Indonesia dan USTR juga telah menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) sebagai dasar kelanjutan pembahasan bilateral.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menambahkan proposal yang diajukan Indonesia dinilai sebagai salah satu yang paling lengkap dan mendetail, memperlihatkan keseriusan dalam membangun kemitraan ekonomi strategis.

Di tengah penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global, Pemerintah Indonesia mengingatkan seluruh pelaku ekonomi untuk meningkatkan daya saing nasional serta memperdalam integrasi perdagangan intra-ASEAN. "Kita harus bersiap menghadapi kompetisi yang semakin ketat dengan memperkuat competitiveness dan mencari pasar alternatif," ujar Airlangga.

Melalui negosiasi ini, Indonesia menegaskan komitmen menjaga stabilitas ekonomi nasional sekaligus memperkuat hubungan bilateral dengan Amerika Serikat secara berkelanjutan.

Editor: Gokli