Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inflasi Kepri Terkendali, Mendagri Apresiasi Gubernur Ansar
Oleh : Aldy Daeng
Jumat | 19-05-2023 | 17:24 WIB
mendagri_apresiasi-gub-ansar-01.jpg Honda-Batam
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian didampingi Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad, usai melaksanakan Rakor pengendalian inflasi di Hotel Merriot, Harbourbay Batam, Jumat (19/5/2023). (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi kinerja Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad beserta tim dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dalam menjaga stabilitas inflasi.

Menteri Tito menyebutkan, inflasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan I tahun anggaran (TA) 2023 relatif terkendali.

"Saya berterima kasih kepada Gubernur, Bupati dan Wali Kota se-Kepri, karena inflasi di Kepri sampai bulan April 2024 itu relatif terkendali 4,09 persen. Itu di bawah nasional sebesar 4,33 persen," kata Tito usai mengikuti rakor penegendalian inflasi, di Hotel Merriot Barbour Bay, Batu Ampar, Kota Batam, Jumat (19/5/2023).

Dijelaskan Tito, hasil yang dicapai dari Provinsi Kepri bersama tujuh kabupaten/kota lainnya perlu sebuah konsistensi untuk mengendalikan inflasi. Terlebih dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19. Selain itu, kontrol harga pasar dengan cara turun langsung ke lapangan atau ke beberapa titik pasar yang menjadi barometer harga tidak kalah pentingnya.

"Kepala daerah harus memahami clue atau indikator pasar. Untuk mengetahui secara langsung, bahkan pak Presiden sendiri turun langsung ke pasar untuk mengetahui harga," jelas Tito.

Tito juga menyebutkan, bahwa tidak semua Kepala daerah memahami tentang inflasi. Apalagi cara penanganannya. Untuk rapat koordinasi sangat dibutuhkan. Baginya pengendalian inflasi dan deflasi harus sejalan dan seimbang, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa terarah.

"Saat ini kenaikan inflasi belum terlalu menyentuh sendi ekonomi. Namun, kewaspadaan sangat diperlukan. Inflasi sangat terpengaruh oleh harga, baik harga yang diatur oleh pemerintah maupun harga yang mengikuti mekanisme pasar. Ini yang harus diawasi, karena tidak diatur oleh pemerintah," papar mantan Kapolri ini.

Walau demikian, sambung Tito, Inflasi juga tidak bisa terlepas dari pengaruh ekonomi global. Diantaranya komiditas pangan yang tidak ada di Indonesia, seperti gandum dan lainya.

"Situasi politik keamanan juga menjadi satu dampak yang tak kalah pentingnya dalam mengantisipasi inflasi. Sekali lagi saya mengapresiasi atas undangan Gubernur Ansar, dan apresiasi kepada kepala daerah kabupaten/kota di Kepri. Pengendalian Inflasi sangat bagus disini," pungkasnya.

Editor: Yudha