Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembangunan RSKJ Jangan Sampai Mengganggu Layanan Kesehatan di RSUD Tanjunguban
Oleh : Harjo
Jumat | 12-05-2023 | 14:20 WIB
pintu-utama-RSUD-Uban.jpg Honda-Batam
Pintu utama RSUD EHD Tanjunguban ditutup karena adanya proyek RSKJ. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Pembangunan RSUD Engku Haji Daud Tanjunguban menjadi Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) tengah berproses. Pengerjaan fisik dan penimbunan pun sudah mulai dikerjakan.

Pembangunan ini tentunya didukungan masyarakat sepenuhnya, hanya saja diharapkan proses pembangunan itu tak menghambat layanan kesehatan di RSUD EHD.

"RSUD EHD Tanjunguban, sudah seperti benteng takesi. Tentu itu membingungkan pasien dan keluarganya. Ditambah dengan lalu lalang kendaraan berat, yang menimbulkan debu. Jelas ini akan dangat menganggu," kata salah seorang tokoh pemuda di Bintan, M Dragon, Jumat (12/5/2023).

Dikatakannya, dengan adanya pekerjaan penimbunan lahan, lalu lalang kendaraan melalui pintu utama RSUD EHD, padahal pintu utama ini menjadi satu-satunya pintu masuk pasien dan keluarganya.

Seharusnya, katanya, pihak kontraktor membuat jalan alternatif, mengingat sisi lain RSUD tersebut masih ada lahan kosong. Sehingga dengan adanya pembangunan tersebut tidak menganggu pemandangan, apalagi pelayanan.

"Begitu juga pihak RSUD perlu melakukan sosialisasi, sehingga masyarakat mengetahui dan tidak membingungkan," ujarnya.

Saat ini, katanya, karena ada pekerjaan tersebut, pintu utama dijadikan jalan keluar masuk kendaraan berat muatan tanah timbunan. Tentu secara kasat mata saja sangat menganggu pemandangan, apalagi tempat pelayanan hingga kantin RSUD semua tertutup rapat dengan pagar seng bagian kiri dan kanannya.

"Jangan hanya dari sisi ekonomis dalam melalukan cat and fill, justru mengorbankan kesehatan. Apalagi truk pengangkut tanah timbunan lalu lalang melalui persipangan jalan utama, tentu harus ekstra ketat," tambahnya.

Hingga berita ini dibuat, pihak pimpinan RSUD EHD Tanjunguban, yang dikomfirmasi melalui bidang humasnya, belum memberikan jawaban secara resmi.

Editor: Gokli