Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

84 Persen Keluarga Indonesia Percaya Bahwa Pendidikan Agama Merupakan Kunci Jadi Orang Baik
Oleh : Redaksi
Senin | 26-08-2024 | 19:24 WIB
Hill-ASEAN.jpg Honda-Batam
Institute Director HILL ASEAN dan Direktur Hakuhodo International Indonesia, Devi Attamimi. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Hakuhodo Institute of Life and Living ASEAN (HILL ASEAN) baru-baru ini merilis data riset terkait terbaru terkait perubahan sikap dan perilaku masyarakat berkeluarga di regional ASEAN yaitu Thailand, Indonesia, Vietnam, Filipina, Malaysia dan Singapura.

Penelitian yang dilakukan secara komprehensif meliputi survei kuantitatif serta survei dengan melakukan kunjungan ke rumah-rumah yang dilaksanakan di enam negara ASEAN.

Riset tersebut menunjukkan bahwa Indonesia menjadi negara paling religius di ASEAN dengan persentase tertinggi (84 persen). Riset juga mempercayai bahwa pendidikan agama atau kepercayaan religius merupakan kunci untuk menjadi orang yang baik dan berbudi luhur.

Selain itu, di Indonesia, orangtua menerapkan "experimental syncretic parenting" atau gaya pengasuhan modern dan progresif. Mereka menciptakan gaya pengasuhan sendiri, namun tetap menjunjung tinggi tradisi serta kepercayaan religius.

Agama telah menjadi prinsip-prinsip panduan mereka, mempengaruhi keputusan mereka untuk membangun sebuah keluarga dan bagaimana mereka mendidik anak-anak mereka. Untuk gaya pengasuhan anak, mereka sekarang terbuka untuk mengajarkan nilai-nilai baru kepada generasi berikutnya di samping agama dan nilai-nilai yang sudah ada. Dengan gaya pengasuhan yang progresif seperti itu, mereka mengharapkan anak-anak mereka tidak hanya mematuhi agama tetapi juga untuk menghayati kebajikan dan nilai-nilai moral yang terkait dengan iman mereka.

Devi Attamimi selaku Institute Director HILL ASEAN dan Direktur Hakuhodo International Indonesia, menyampaikan. "Dengan tema 'Keluarga ASEAN', yang juga kami angkat pada HILL ASEAN 2014, riset ini menunjukkan bahwa selama satu dekade terakhir, keluarga di ASEAN terus memprioritaskan keluarga sebagai fondasi utama. Mereka mengadopsi nilai-nilai baru dari informasi dan perspektif global, sembari memperkuat nilai-nilai tradisional yang khas ASEAN, terutama Indonesia," tutur Devi dalam acara tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Irfan Ramli, Chairman of Hakuhodo International Indonesia mengungkapkan, "Penelitian ini menemukan bahwa keluarga Indonesia dikenal sebagai 'The Devoted Weaver', mereka menekankan keseimbangan antara aspek modern dan keyakinan tradisional. Berdedikasi kepada agama atau keyakinan dan kepada generasi serta keluarga."

Orang tua memegang peran kunci dalam kehidupan keluarga, memberikan kebebasan bagi anggota keluarga untuk membentuk gaya hidup dan pandangan hidup mereka. Penelitian HILL ASEAN mengindikasikan bahwa keluarga-keluarga di ASEAN terus berpegang pada nilai-nilai tradisional sambil mengadopsi nilai-nilai baru, menciptakan struktur keluarga yang tangguh dan adaptif yang mampu menghadapi kompleksitas kehidupan modern sambil tetap setia pada akar budaya mereka.

Hakuhodo International Indonesia dan Hakuhodo di seluruh dunia beroperasi berdasarkan filosofi 'sei-katsu-sha'. Irfan menegaskan bahwa sebagai pemimpin industri, Hakuhodo menyadari pentingnya dinamika keluarga sebagai fondasi kuat dalam membentuk karakter, kepribadian, dan pengambilan keputusan individu. "HILL ASEAN percaya bahwa konsumen ASEAN menunjukkan fleksibilitas tinggi dalam merekonstruksi nilai, menilai ulang nilai-nilai tradisional sambil merangkul konsep-konsep baru. Keluarga Indonesia berkomitmen pada agama, generasi masa depan, dan keluarga, dengan memprediksi bahwa tren penggabungan nilai-nilai baru dan tradisional dalam keluarga ASEAN akan terus berlanjut," tutup Irfan.

Editor: Yudha