Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polres Natuna Gencarkan Edukasi Cegah Perdagangan Orang di Wilayah Perbatasan
Oleh : Redaksi
Kamis | 24-04-2025 | 11:44 WIB
cegah-tppo.jpg Honda-Batam
Unit PPA Polres Natuna menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya TPPO, khususnya melalui jalur pekerja migran nonprosedural. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Natuna - Polres Natuna intensif melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), khususnya melalui jalur pekerja migran nonprosedural.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh jajaran Satuan Binmas dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Natuna sebagai upaya preventif dalam membangun kesadaran hukum di tengah masyarakat.

Kapolres Natuna, AKBP Novyan Aries Efendie, melalui Kasat Reskrim Iptu Richie Putra, menyampaikan masyarakat perlu memahami pentingnya mengikuti prosedur resmi ketika hendak bekerja ke luar negeri.

"Kami mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap tawaran kerja ke luar negeri yang tidak melalui jalur resmi. Modus penipuan kerap menjanjikan gaji besar tanpa syarat yang jelas, padahal itu bisa berujung pada perdagangan orang," tegas Iptu Richie, Rabu (23/4/2025).

Menurutnya, korban TPPO umumnya direkrut dengan iming-iming pekerjaan yang menjanjikan, namun berakhir menjadi korban eksploitasi di luar negeri. Oleh karena itu, edukasi terus digencarkan agar warga memahami risiko dan cara mengenali ciri-ciri perekrutan ilegal.

Polres Natuna menegaskan bahwa pelaku perekrutan dan pengiriman tenaga kerja secara ilegal dapat dijerat dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan TPPO. Sanksinya berupa pidana penjara maksimal 15 tahun dan denda hingga Rp600 juta.

Selain edukasi, Polres Natuna juga membuka kanal pengaduan masyarakat untuk menerima laporan terkait aktivitas mencurigakan yang mengarah pada TPPO.

"Kami imbau masyarakat segera melapor jika menemukan indikasi perekrutan ilegal di lingkungan sekitar. Deteksi dini dan partisipasi warga sangat penting untuk mencegah jatuhnya korban," tambahnya.

Langkah ini sejalan dengan komitmen Polri dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat, terutama di wilayah perbatasan seperti Natuna yang rentan menjadi jalur transit pekerja migran ilegal.

Editor: Gokli