Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Banyak Korban Jiwa

DPR Minta Pemerintah Lakukan Pembenahan Manajemen Mudik
Oleh : si
Jum'at | 24-08-2012 | 11:30 WIB
marwan_jafar.jpg Honda-Batam

Ketua F-PKB DPR Marwan Jafar

JAKARTA, batamtoday - Ketua Fraksi PKB DPR RI Marwan Ja'far mengharapkan pemerintah melakukan pembenahan manajemen penanganan arus mudik dan arus balik pada saat hari raya Idul Fitri karena berbagai persoalan klasik terus berulang dari tahun ke tahun.



"Ritual mudik rutin setiap tahun terjadi. Tapi untuk tahun-tahun yang akan datang, wajib ada perbaikan-perbaikan dengan mengacu kejadian dan evaluasi dari tahun-tahun sebelumnya," ujar Marwan di Jakarta kemarin.

Ditegaskannya bahwa Polri pun mengakui mudik tahun ini mengalami kepadatan luar biasa. Data Polri menyebutkan bahwa kerugian materi akibat kecelakaan mencapai lebih dari Rp 5,70 miliar.

"Kami melihat ada yang salah dengan manajemen penanganan arus mudik sekaligus arus balik. Untuk itu semua stakeholder pemerintah baik dari Kemenhub, Polri, PT KAI, dan semua yang berkaitan dengan mudik ini harus duduk bareng mencari solusi permasalahn selama mudik ini," ujar Marwan yang juga anggota Komisi V DPR RI itu.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa untuk jangka pendek perlu ada langkah-langkah menyiapkan jalan alternatif yang aman dan nyaman.

"Jika melihat kemacetan yang luar biasa dan data kecelakaan yang cukup besar, Polri harus mengantisipasi dengan mencari jalan alternatif lain yang lebih bagus dengan mengacu arus mudik kemarin," ujarnya.

Selain itu, sediakan angkutan publik untuk pengendara sepeda motor dengan mobil truk untuk mengangkut motornya dan bus untuk mengangkut orangnya atau bisa juga dengan kereta api yang bisa mengangkut motor dan orangnya sekaligus.

Pada bagian lain, Marwan menuturkan bahwa karena selama arus mudik yang lalu kemacetan parah hanya terjadi di daerah Cirebon dan Indramayu, maka perlu di carikan solusi dengan membangun jalan tol atau "ring road" (jalan lingkar) guna memecah arus agar tidak seluruhnya melewati jalur arteri.

"Dengan demikian kemacetan bisa terurai. Sekali lagi, pihak Polri termasuk juga Dinas Perhubungan, harus aktif mengatur jalannya mudik dan arus balik, terutama didaerah-daerah yang rawan macet, kriminalitas, dan kecelakaan," ujarnya.

Polri, menurut dia, harus memberi perhatian khusus bagi para pengendara sepeda motor. "Juga bagi masyarakat yang lewat jalan Pantura, banyak yang mengeluhkan ketidakhadiran Polri secara cepat disaat terjadi kemacetan dan kecelakaan," ujarnya.

Marwan juga mengatakan bahwa momentum mudik seharusnya dijadikan spirit untuk merealisasikan angkutan massal atau angkutan publik yang modern, aman, nyaman, dan murah.

Seperti diketahui, Jumlah korban tewas dalam kecelakaan lalu lintas dalam musim mudik-balik Lebaran hingga Kamis 23 Agustus 2012 sungguh menyesakkan dada, yaitu mencapai 760 orang. Sedangkan jumlah kecelakaan mencapai 4.333 kejadian.

Data itu tertuang dalam Laporan Sementara Posko Harian Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu, yang merupakan perhitungan sejak 11 Agustus (H-8) hingga 23 Agustus (H+3) pukul 20.00 WIB.

Sedangkan jumlah korban luka berat 1.222 orang dan luka ringan 4.086 dengan jumlah kerugian Rp 8.330.279.704.

Insiden kecelakaan tertinggi terjadi pada Kamis 23 Agustus yaitu mencapai 407 insiden dengan korban tewas 74 orang, 129 orang luka berat, 436 orang luka ringan dan jumlah kerugian Rp 988.180.300.

Ketika angka korban tewas telah mencapai 686 orang pada H+2, Mabes Polri menyebut bahwa jumlah itu lebih tinggi 10,29 persen dibanding tahun 2011. Dari angka itu, 518 korban adalah pengendara sepeda motor.

Pemerintan sendiri jauh hari telah mengimbau masyarakat untuk tidak mudik menggunakan motor, termasuk dengan mengerahkan kapal angkut terbesar milik TNI AL untuk mengangkut pemudik bersama motornya dengan rute Jakarta-Semarang. Tapi apa daya, motor tampaknya tetap pilihan favorit pemudik dengan berbagai alasan, mulai terbatasnya alat transportasi maupun karena ongkosnya yang murah-meriah.