Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tinjau Tempat Sterilisasi Produk UMKM Kepri di Batam, Dewi Ansar: Saatnya UMKM Naik Kelas
Oleh : Redaksi
Selasa | 17-01-2023 | 12:00 WIB
steril-produk-UMKM.jpg Honda-Batam
Ketua Komisi IV DPRD Kepri/Ketua Dekranasda Kepri, Hj Dewi Kumalasari Ansar saat meninjau hasil proses sterilisasi produk UMKM Kepri di Tunas 2 Batam Center, Senin (16/1/2023). (Diskominfo Kepri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Komisi IV DPRD Kepri yang juga Ketua Dekranasda Kepri, Hj Dewi Kumalasari Ansar dan rombongannya berkunjung ke Kawasan Industrial Estate Tunas 2, Batam Center, Senin (16/01/2023) guna meninjau lokasi Sterilisasi Produk untuk UMKM.

Setibanya di sana, Dewi Ansar beserta rombongannya disuguhi berbagai makanan dan minuman yang sudah disterilisasi selama masa percobaan 7 hari.

Berbagai makanan dan minuman yang disuguhi seperti ikan asam pedas, rawon, nasi goreng dan teh tarik. Dewi Ansar pun menikmati makanan tersebut karena produk tersebut tidak memakai bahan pengawet dan hasil sterilisasi tidak mengubah rasa dan teksturnya.

Sekedar informasi, nantinya di gedung sterilisasi ini direncanakan akan dijadikan destinasi industri seperti kunjungan edukasi, magang dan bekerjasama dengan banyak pihak untuk bisa sekaligus mensosialisasikan dan mengedukasikan produk unggulan Provinsi Kepri khususnya makanan dan minuman kuliner berbahan baku laut yang berorientasi ekspor yang diproduksi tanpa bahan pengawet dalam kemasan kaleng dan pouch yang bisa bertahan di atas 2 tahun.

"Saya sangat senang karena ini adalah suatu inovasi yang meningkatkan nilai tambah dari daya saing produk unggulan Provinsi Kepri," ujar Dewi Ansar, demikian dikutip laman Diskominfo Kepri.

Setelah menjajal hasil produk sterilisasi, Dewi Ansar langsung diajak melihat langsung tahapan demi tahapan tentang proses sterilisasi. Ia berharap dengan adanya Sterilisasi ini para UMKM dapat lebih semangat lagi dalam memproduksi produk-produk unggulan Provinsi Kepri.

"Insyaallah dengan adanya strelisasi produk ini UMKM Kepri bisa naik kelas dan mudah-mudahan dengan strelisasi produk ini bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kepri," harapnya.

Dewi Ansar juga menjelaskan, lebih dari 90% pelaku usaha pangan ialah UMKM. Sementara pangan itu adalah industri unggulan Indonesia untuk merespon kebutuhan masyarakat baik dalam maupun untuk potensi ekspor. "Karena itu, Dekranasda Kepri bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepri sudah menggulirkan program lintas sektor terpadu UMKM seperti sterilisasi produk ini," tuturnya.

Terakhir, Dewi Ansar mengatakan, salah satu kesulitan dari pelaku usaha UMKM di Kepri ialah mengadakan sendiri teknologi untuk sterilisasi komersil di dalam kaleng terutama pangan-pangan yang sifatnya spesifik lokal komersil seperti ikan asam pedas dan rawon.

"Tidak semua pelaku usaha mempunyai kemampuan teknologi, belum lagi terbatasnya investasi. Pemerintah dalam hal ini harus mempunyai keberpihakan untuk mendorong UMKM pangan ini agar pelaku usaha dapat meningkatkan kapasitas, kemampuan, dan komitmen dalam menjamin keamanan dan mutu produk yang dihasilkan agar bisa diekspor," jelasnya.

Editor: Gokli