Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dicoret dari Kontingen Batam, Tiga Atlet Renang Ini Sumbang Medali untuk Natuna
Oleh : Aldy Daeng
Selasa | 15-11-2022 | 17:41 WIB
atlit-renang-natuna1.jpg Honda-Batam
Atlet renang Kota Batam yang meraih medali untuk kontingen Kabupaten Natuna. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Jovando Marchelo Wiranza, Louis Ferio, dan Kelby Giovanni, atlet renang berprestasi dari Kota Batam, terpaksa mewakili Kabupaten Natuna dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-V tahun 2022 karena dicoret dari kontingen Batam.

Ketiganya tidak ikut membela kontingen Batam karena disebut tidak berpartisipasi dalam seleksi yang dilakukan oleh Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kota Batam.

"Mereka tidak mewakili Batam pada ajang Porprov kemarin. Dimana pada saat seleksi ketiganya sedang dalam kondisi sakit. Padahal mereka adalah atlet berprestasi, namun saat dalam kondisi sakit Pengcab tidak memberikan keringanan apapun bagi mereka," sesal Donny selaku pelatih ketiga atlet tersebut, Selasa (15/11/2022).

Donny menjelaskan, kekecewaan ketiga atlet yang masih belia ini tidak membuat mereka patah arang. Hal itu dibuktikan dengan meraih medali emas untuk kontingen Kabupaten Natuna.

Dimana atlit Jovando Marchelo Wiranza mendapatkan dua mendali emas untuk gaya punggung 100 meter dan kelas Open Water Swimming (OWS) 3.000 meter. Kemudian perolehan mendali perak untuk gaya punggung 50 meter, dan gaya kupu-kupu 50 meter oleh Louis Ferio dan Kelby Giovanni, yang berhasil menyumbang 2 mendali perak dan 1 mendali perunggu.

"Mereka ini atlet terbuang dari kontingen Batam. Namun, mereka tetap bisa bangga dengan perolehan mendali yang mereka raih dengan usaha yang mereka tunjukkan," terangnya.

Sebagai pelatih, Donny memaparkan, perjuangan panjang yang harus dijalani sebelum mendapatkan rekomendasi untuk membela Kabupaten Natuna di ajang bergengsi tersebut. Ketiga atlet ini juga disebutkan sempat merasa rendah diri, saat bertemu dengan kontingen cabang olahraga (cabor) renang Kota Batam.

"Karena kontingen Natuna untuk cabor renang hanya mereka bertiga. Sempat merasa rendah diri saat bertemu sama teman-teman dari Batam di ajang Porprov kemarin," ungkapnya.

Senada, Agus yang merupakan ayah dari Kelby Giovani juga mengungkapkan kekecewaan terhadap sikap pengurus Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kota Batam. Menurutnya, perjuangan Kelby yang telah berlatih sejak usia 6 tahun dan sempat mewakili Batam dalam setiap perhelatan renang bergengsi, disebut dipandang sebelah mata oleh para pengurus PRSI saat melakukan seleksi.

"Anak saya telah berjuang sejak dia masih usia 6 tahun, dan selalu membawa nama Batam di berbagai ajang. Namun di Porprov dia tidak diizinkan untuk masuk ke dalam tim," ungkapnya.

Selain itu, Ia juga mengaku kecewa dengan sikap dari PRSI Batam yang tidak terbuka mengenai alasan penolakan. Bahkan pihak PRSI juga disebut menolak untuk berkomunikasi dengan pihak pelatih maupun ketiga atlet ini.

"Mereka sangat tidak kooperatif. Bahkan menolak untuk berkomunikasi sebelum Porprov dimulai. Padahal alasan anak kami jelas dan terbukti. Namun, tidak gubris oleh PRSI," tegasnya.

Terpisah, Plt Ketua PRSI Batam, Rian menegaskan pencoretan nama ketiga atlet ini murni dikarenakan tidak mengikuti proses seleksi yang telah dijadwalkan pada Oktober lalu.

Pihaknya juga memiliki beberapa alasan sebagai pertimbangan lain dalam pencoretan ketiga atlet ini. Salah satunya adalah alasan sakit yang diberikan oleh pihak pelatih, namun atlet yang dimaksud diketahui mengikuti ajang perlombaan yang berlangsung di Bekasi.

"Intinya mereka tidak mengikuti seleksi yang sudah dijadwalkan. Maka apa yang kami lakukan sudah sesuai dengan aturan. Selain itu, ada alasan sakit dari mereka. Namun, kita mengetahui bahwa yang bersangkutan ikut lomba di Bekasi saat proses seleksi. Jadi yang sakitnya dimana," ungkapnya.

Pernyataan ini dilontarkannya dengan bukti yang sudah dimiliki oleh Pengcab PRSI Batam. Bahkan ia menilai, penyataan yang dilontarkan oleh pelatih ketiga atlet renang tersebut tidak disampaikan secara utuh. Salah satunya adalah permintaan seleksi ulang yang terkesan memaksa, walau kontingen cabor renang sudah terbentuk.

"Setelah seleksi selesai dan tim sudah diberikan SK, mereka meminta seleksi diulang kembali. Hal yang tidak mungkin dilakukan," terang Rian.

Masih kata Rian, alasan lainnya adalah permintaan dari sisi pelatih ketiga atlet tersebut untuk dijadikan sebagai pelatih kepala dari tim renang Kota Batam.

"Namun yang bersangkutan tidak memiliki kriteria yang cukup sebagai pelatih kepala," tegasnya.

Rian juga membuktikan, walau tidak mengikutkan ketiga atlet tersebut, tim renang Kota Batam juga mampu menyumbang 11 mendali emas, 10 perak, dan 15 mendali perunggu. Perolehan mendali ini, diakuinya melebihi target yang sudah ditetapkan sebelumnya.

"Sebenarnya kami hanya menargetkan agar perolehan mendali sama dengan Porprov ke-IV di tahun 2018 lalu. Namun Alhamdulillah ternyata teman-teman sangat berjuang di Porprov di Bintan kemarin," pungkasnya.

Editor: Yudha