Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Tutup Mata

Tambang Ditutup, Harga Pasir Menggila
Oleh : Ali
Sabtu | 19-02-2011 | 15:31 WIB

Batam, batamtoday - Pascapenutupan tambang pasir darat di kawasan Nongsa, Batam oleh tim gabungan penertiban tambang pasir darat beberapa waktu lalu membuat harga pasir di tingkat pasar menggila.

"Sebelum kebijakan penutupan itu diberlakukan, harga pasir hanya Rp250 ribu per truk namun sekarang ini mencapai Rp1,1 juta per truk kapasitas enam kubik," kata Abdullah, warga Batu Besar kepada batamtoday, Sabtu, 19 Februari 2011.

Abdullah mengatakan melonjaknya harga pasir tersebut dikarenakan para pengusaha pasir saat ini menaikkan harga sesuka hati mereka tanpa mendapatkan pengawasan dari pemerintah.

Menurut Abdullah, pemerintah seharusnya jangan tutup mata namun juga turut mengawasi harga pasaran pasir sehingga masyarakat dapat menjangkau.

"Pemerintah bisa menetapkan harga jual tertinggi saat pasir kiriman dari luar Batam tiba maupun saat pasir mengalami kelangkaan," cetus dia.

Dia juga mengemukakan kualitas pasir saat ini tidak sebaik saat sebelum penutupan tambang berlangsung dikarenakan pengusaha pasir menggunakan modus mencampur pasir darat dengan pasir parit.

Abdullah menduga pemerintah turut andil dalam kenaikan harga pasir yang tidak masuk akal ini dengan melakukan kongkalikong bersama pengusaha penyuplai pasir.

Keluhan tingginya harga pasir juga dirasakan oleh kalangan pengusaha properti di Batam yang menurut mereka akan berimbas pada kenaikan harga rumah.

"Kenaikan harga rumah mencapai 10 persen seiring dengan tingginya harga pasir," ujar Agus Yulianto, manajer pemasaran PT. Gemilang Kharisma, salah satu perusahaan properti di Batam.

Agus mengatakan kenaikan itu harga rumah itu menjadi konsekuensi logis yang harus dilakukan  mengingat pasir merupakan komponen utama dalam pembangunan unit rumah.

Dia berharap pemerintah turun tangan mengatasi persoalan ini agar tidak berlarut-larut sehingga mengancam bisnis properti di Batam.

"Imbasnya masyarakat juga semakin susah memiliki rumah dengan kenaikan harga yang terus terjadi," kata dia.