Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga Daging Segar Melonjak 40 Persen
Oleh : ocep
Senin | 06-08-2012 | 17:15 WIB

BATAM, batamtoday - Meskipun Lebaran masih dua minggu lagi, namun harga daging segar di kota ini sudah mengalami kenaikan hingga lebih dari 40% dan berpeluang akan terus mengalami peningkatan sampai menjelang Lebaran.


Ahmad Hijazi, Kepala Disperindag dan ESDM Kota Batam mengungkapkan, sejumlah komoditas kebutuhan pangan masyarakat sudah mengalami peningkatan harga.

"Dari sekian banyak komoditi, yang drastis ada kenaikan adalah daging segar," ujarnya di Kantor Wali Kota, Senin (6/8/2012).

Disperindag mencatat harga daging segar di Batam saat ini sudah menyentuh Rp100 ribu perkilogram atau naik hingga 40% dari harga normal yang berkisar Rp50-70 ribu per kilogram.

Kenaikan harga ini menurutnya berpeluang terus melonjak sampai menjelang hari raya Idul Fitri 1433 Hijriyah seiring makin tingginya permintaan.

Sejauh ini Disperindag menilai kenaikan tersebut disebabkan tingginya harga yang dipatok oleh pemasok dari daerah asal hewan potong, khususnya sapi.

Disperindag sudah memonitor kondisi harga dari tingkat pemasok di daerah asal sampai ke tingkat pedagang di pasar-pasar tradisional di Batam.

Namun tidak menemukan indikasi kenaikan harga akibat adanya upaya pemasok atau pedagang yang mengambil keuntungan terlalu besar.

Suhartini, Kepala Dinas KP2K Kota Batam mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan daging segar Batam harus mendatangkan sapi dari luar daerah.

"Di Batam, kawasan-kawasan peternakan dan tempat pemotongan hewan masih sangat terbatas," jelasnya.

Lahan untuk kegiatan peternakan dan pemotongan hewan di Kota Batam menurutnya masih sangat terbatas, sementara pasokan sapi dari daerah lain itu pun dinilainya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan daging segar di Batam.

Karena itu biasa terjadi di kota ini, peningkatan permintaan daging akan diikuti dengan kenaikan harga di pasaran.

"Ada beberapa lokasi peternakan yang sudah diberikan pemerintah, tetapi belum juga bisa mencukupi kebutuhan," ujarnya.

Namun dia mengatakan Dinas KP2K sejauh ini belum mendata berapa besar kebutuhan daging segar di Batam, begitu juga pendataan rata-rata peningkatan daging yang terjadi setiap momentum hari besar, khususnya Lebaran.

Dinas KP2K, katanya, hanya berasumsi bahwa dalam suasana perayaan hari besar agama, khususnya Lebaran, masyarakat di kota itu lebih banyak mengkonsumsi daging segar ketimbang daging beku.

"Tapi kami belum melakukan survei berapa besar kebutuhan dan peningkatannya, kami hanya berasumsi demikian," kata Suhartini.

Lebih jauh Hijazi menjelaskan, meskipun daging segar mengalami lonjakan harga namun daging ayam segar justru mengalami penurunan beberapa hari terakhir.

Penurunan harga daging ayam segar menurutnya cukup signifikan, dimana saat ini hanya Rp26-27 ribu per kilogram dari beberapa waktu lalu sebesar Rp32 ribu per kilogram.

Penurunan harga daging ayam segar itu dinilainya terjadi karena masih banyaknya stok ayam potong yang dimiliki rumah-rumah peternakan ayam yang banyak beroperasi di kawasan Pulau Rempang dan Galang.

"Kami memperkirakan, kalau cuaca baik, pada saat menjelang Idul fitri harganya malah akan stabil di kisaran Rp25 ribu per kilogram," sambungnya.