Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ganti Rugi Pencemaran Belum Diberikan

Peternak Lele Datangi PT Aker Solutions
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Senin | 06-08-2012 | 15:08 WIB
aker-surat-kaleng.gif Honda-Batam
Muchtar Thalib, peternak lele di Tanjungsengkuang yang merasa kolam ikannya dicemari limbah dari PT Aker Solutions.

BATAM, batamtoday - Merasa telah dipermainkan karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari hasil pencemaran limbah di kolam ternak lele miliknya, Muchtar Thalib (43), warga Tanjung Sengkuang, mendatangi PT Aker Solutions, Senin (6/8/2012) untuk mendapatkan jawaban dari pihak manajemen.


Hal itu dilakukan korban karena kesal sebab hingga saat ini jawaban dari hasil laboratorium tentang pencemaran limbah di kolam miliknya, tak juga disampaikan oleh pihak PT Aker Solutions.

"Manajemen PT Aker Solutions hanya menyampaikan bahwa dari hasil laboratorium bukan berasal dari limbah mereka, tapi surat itu tak pernah saya lihat," kata Muchtar kepada batamtoday.

Bahkan, lanjut Muchtar, pihak PT Aker Solutions mengatakan kepada dirinya akan memberikan uang ganti rugi atas kejadian tersebut, namun hingga kini berjalan enam bulan pasca kejadian, ganti rugi itu tak kunjung diberikan.

"Sudah sejak bulan Februari 2012 lalu kejadian itu terjadi, tapi seperti tak ada itikad baik dari PT Aker Solutions," tambahnya dengan nada kesal.

Sementara itu, Manager Human Resourse Aker Solutions, Lie Ming ketika dikonfirmasi batamtoday terkait kedatangan korban, mengatakan bahwa ganti rugi akan dilakukan pihak perusahaan namun melalui program CSR kepada masyarakat sekitar.

"Kami memang akan memberikan kepada warga sekitar melalui program CSR, tapi itu bukanlah ganti rugi kepada korban," ujar Li Ming.

Kapan bantuan CSR itu baru bisa diberikan, lanjut Li Ming, pihaknya masih menunggu jadwal dari perusahaan dan tak bisa menjanjikan jadwal pastinya.

"Agenda pastinya belum bisa pastikan, kita masih menunggu dari atasan," pungkas Li Ming.

Diberitakan sebelumnya, Muchtar Thalib (43), pemilik ternak lele di Tanjung Sengkuang mengeluh atas jerih payah yang dilakukannya beberapa tahun belakang ini sirna menjadi sia-sia hanya karena limbah yang diduga berasal kuat dari PT Aker Solutions yang mencemari tambak miliknya. 

Tambak yang berukuran luas 20x25 meter yang berisi lebih dari 30 ribu bibit ikan mati sia-sia akibat limbah dari PT Aker Solutions yang masuk ke dalam tambak setiap kali hujan deras yang turun di lokasi kejadian sekitar awal bulan Mei 2012. 

Dari data yang dimiliki batamtoday, PT Aker Solutions diketahui merupakan salah satu dari sembilan perusahaan di Batam yang menerima rapor merah soal pengelolaan lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup pada 2011 lalu.