Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga BBM di AS dan Inggris Turun ke Posisi Terendah, Bagaimana di Indonesia?
Oleh : Redaksi
Senin | 26-09-2022 | 08:20 WIB
A-ISI-BBM_jpg2.jpg Honda-Batam
Pengendara sepeda motor mengantre membeli bahan bakar Pertalite di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)

BATAMTODAY.COM, London - Harga BBM di Amerika Serikat (AS) dan Inggris mulai turun, seiring anjloknya harga minyak di pasar dunia. Di Inggris bahkan harga bensin mencapai posisi terendah terhitung sejak Mei 2022.

Kondisi ini berkebalikan dengan Indonesia, saat Presiden Jokowi menaikkan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax pada 2 September 2022. Penurunan harga bensin ke posisi terendah di Inggris terjadi sejak pekan lalu.

"Pengendara Inggris bisa bernapas lega karena harga bensin dan solar turun terhitung sejak Senin, 19 September 2022. Harga saat ini merupakan yang terendah sejak 16 Mei 2022," demikian dilansir walesonline.co.uk, dikutip Minggu (25/9/2022).

Kementerian Ekonomi, Energi, dan Industri Inggris merilis harga seliter bensin saat ini 1,66 pound atau setara Rp 28.300. Sedangkan seliter solar 1,81 pound atau setara Rp 31.000 per liter.

Posisi itu lebih rendah dari harga tertinggi yang terjadi pada 4 Juli 2022 ketika bensin dijual 1,92 pound atau setara Rp 33.000 per liter dan solar hampir 2 pound atau setara Rp 34.000 per liter.

Juru bicara RAC, salah satu perusahaan pengelola SPBU di Inggris, Simon Williams, mengatakan penurunan harga BBM ini merupakan kabar baik.

"Tapi harga seharusnya bisa turun lebih jauh dari saat ini, masalahnya empat perusahaan terbesar pemasok BBM di Inggris enggan menurunkan harga lebih jauh," ujarnya.

Seiring penurunan harga minyak dunia di pasar global yang menekan harga BBM di Inggris, di AS pun terjadi hal serupa. Reuters pada Sabtu (24/9/2022) melaporkan harga BBM jenis bensin dan diesel di AS turun dalam sekitar 5 persen.

Akankah Harga BBM di Indonesia Ikut Turun?

Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyebut harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax memang berpeluang turun lagi. Karena harga Pertamax ditentukan dengan fluktuasi harga minyak mentah dunia.

"Banyak juga yang bicara, nanti kalau harga minyak dunia turun seperti apa, ya pasti kita turun, cuma yang mesti diingat apa yang dilakukan pemerintah hari ini, itu mengurangi subsidi," ujar Erick melalui keterangan tertulis usai meninjau Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC), Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Erick menjelaskan BBM seperti Pertalite, Solar, dan Pertamax masih dalam subsidi. Ia menilai jika minyak mentah dunia yang saat ini sebesar USD 95 per barel turun menjadi USD 75 per barel maka akan diikuti dengan harga jual Pertamax kepada masyarakat.

"Kalau nanti harga minyak dunia turun, BBM jenis Pertamax akan harga pasar, jadi bisa saja turun. Tapi apakah Solar dan Pertalite itu nanti harga pasar? Tidak bisa karena itu subsidi," ucap Erick Thohir.

Sumber: Kumparan.com
Editor: Dardani