Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengoperasian Blue Bird Resmi Dibatalkan
Oleh : ocep
Jum'at | 03-08-2012 | 20:36 WIB

BATAM, batamtoday - Pemerintah kota resmi mencabut izin operasional Taksi Blue Bird di Batam pada hari ini menyusul aksi unjuk rasa penolakan beroperasinya Blue Bird oleh ribuan para pemilik dan pengemudi taksi di Kantor Wali Kota pada Selasa (31/7/2012) lalu.


Ahmad Dahlan, Wali Kota Batam mengungkapkan, pemerintah kota telah mencabut kembali perizinan pengoperasian Taksi Blue Bird di Batam.

"Kalau memang Blue Bird mau mem-PTUN-kan pencabutan ini, pemko akan menghadapinya secara konstitusional," ujarnya, Jumat (3/8/2012).

Pencabutan itu terpaksa dia lakukan dengan alasan menjaga kondusifitas keamanan Batam setelah sebelumnya terjadi penolakan ribuan pemilik dan pengemudi taksi dengan berunjuk rasa ke kantornya.

Ketika itu, Dahlan mengakomodir tuntutan para pendemo dan berjanji mencabut izin operasi Taksi Blue Bird di Batam dalam tiga hari ke depan atau hari ini.

Namun demikian, lanjutnya, sesuai hasil perundingan dengan para pemilik dan pengemudi taksi saat unjuk rasa, mereka diberi waktu setahun untuk membenahi stadar fisik kendaraan dan manajemen pengoperasian.

Bila dalam setahun ke depan para pemilik dan pengemudi taksi belum melakukannya dengan baik, maka pemerintah kota akan mengundang lagi para operator taksi lain, termasuk Blue Bird, untuk beroperasi di Batam.

"Itu kesepakatan kita dengan para operator taksi di Batam. Jadi saya harap kita sama-sama menjaga komitmen itu," sambungnya.

Pemerintah kota, tegasnya, tidak akan lagi mengakomodir penolakan yang sama bila setahun ke depan taksi-taksi di Batam belum memiliki standarisasi yang baik dan pemerintah kota mengundang operator taksi yang baru.

Selain mencabut izin operasi Taksi Blue Bird, pada hari ini pemerintah kota juga membentuk sebuah tim khusus yang bertugas melakukan pendataan taksi resmi serta melakukan pembenahan standar fisik dan manajemen operator taksi.

Tim ini dipimpin Asisten I Pemko Batam Raja Supri bersama dengan Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam Zulhendry serta sejumlah pejabat dinas terkait ditambah empat orang wakil operator taksi.

"Secara rutin saya akan meminta laporan perkembangan pembenahan taksi di Batam dari tim ini," kata Dahlan.