Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

103 warga Bintan Tertular Penyakit HIV AIDS
Oleh : Redaksi
Jum'at | 18-02-2011 | 17:05 WIB

Bintan, batamtoday - Sejak tahun 2005 hingga 2010 kemarin berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan terdapat 103 warga Bintan yang telah tertular dan mengidap penyakit HIV AIDS. Empat diantaranya penyakit yang menyerang sel darah dan mengakibatkan kekebalan tubuh menurun diderita oleh PNS yang bertugas di lingkungan Pemkab Bintan.

Meningkatnya kasus penderita HIV AIDS di Kabupaten Bintan ini akibat dari penularan dari hubungan sex dengan wanita pekerja sex komersil(PSK), penderita HIV AIDS 35 persen diderita oleh ibu rumah tangga  dan 15 persen lagi diderita oleh PSK.

"Makin tahun penderita HIV AIDS ini bertambah," ujar Kepala Dinas Kesehatan(Dinkes) Kabupaten Bintan Pudji Basuki, Jum'at 18Februari 2011 di ruang kerjanya.

Pudji mengatakan,umur penderita HIV AIDS ini bisa diperpanjang dengan cara memberikan obat anti revro virus (ARV) untuk meningkatkan daya tahan tubuh penderita yang turun agar bisa kembali pulih.

"HIV AIDS ini membuat daya tahan tubuh penderitanya menurun, jika tidak diberi ARV ini maka lambat laun penderita penyakit ini bisa meninggal dunia. Untuk memperpanjang usia dari kematian penderita HIV AIDS diberikan obat daya tahan tubuh agar bisa bertahan hidup," ujar Pudji.

Saat ini, tambah Pudji, pihaknya menggalakkan progran Foluntre Conseling Test (FCT) yang diperuntukkan bagi orang-orang yang berisiko tinggi. Untuk itu Pudji menghimbau kepada masyarakat yang merasa tertular HIV AIDS agar segera memeriksakan diri ke FCT dengan suka rela , yang saat ini ada ditiga tempat yakni RSUD Tanjungpinang, RS Umum Provinsi Kepri dan RS Tanjung Uban.

"Jika sudah siap menerima hasilnya pasien akan diperiksa oleh tim FCT, identitas diri akan dirahasiakan. Jika positif terkena  penyakit HIV AIDS akan diberikan obat ARV secara teratur," papar Pudji.

Pudji menambahkan, konseling sebaiknya dimulai dari suaminya, agar istri juga bisa ikut  dengan sukarela memeriksakan dirinya. Sementara saat ini, kata Pudji, penularan HIV AIDS paling dominan melalui hubungan sex yang biasanya dilakukan lebih dari satu pasangan.

"Kasus penularan HIV/AIDS melalui jarum suntik di Bintan belum ada, " ujarnya.

Untuk melakukan pencegahan penularan penyakit HIV AIDS ini, kata Pudji, dalam waktu dekat ini Dinkes bersama dinas-dinas lainnya yang terkait didalamnya akan menggelar aksi penanggulangan penyakit AIDS. Dinas kesehatan dan Dinas Pendidikan akan melalukan sosialisasi kesekolah-sekolah terkait bahayanya penyakit HIV AIDS tersebut.

"Disekolah-sekolah akan diberlakukan pelajaran tambahan mengenai pencegahan dan penanggulangan bahaya penyakit  HIV AIDS, "ujar Pudji.

Tidak hanya disekolah-sekolah, kata Pudji, sosialisasi bahaya HIV AIDS ini juga dilakukan di lokalisasi yang beresiko tinggi penulan HIV AIDS.Dianjurkan agar memakai kondom pada saat melakukan hubungan intim.Dan masyarakat dihimbau agar tidak mendatanggi tempat-tempat yang berisiko tinggi.

"Sosialisasi juga akan melibatkan tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat, agar bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai dampaknya penularan dari penyakit HIV AIDS tersebut. Selain itu Komisi penanggulangan AIDS Daerah  (KPAD) juga diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai bahayanya penyakit yang mematikan dan telah banyak menalan korban jiwa tersebut," imbuhnya.