Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Beredar Lewat SMS Berantai

Isu Susu Mengandung Bakteri Resahkan Warga
Oleh : Ali
Jum'at | 18-02-2011 | 16:32 WIB

Batam, batamtoday - Warga Batam mulai resah dengan adanya isu mengenai daftar nama susu yang diduga mengandung bakteri Sakazakii melalui pesan singkat (SMS) dari nomor tidak dikenal yang menimbulkan keraguan kepada penerima sms untuk mengomsumsi susu.

Pesan singkat yang beredar pada Jumat, 18 Februari 2011 itu berbunyi, "Waspada susu yang mengadung bakteri Sakazakii, daftar nama-nama susunya yakni, full cream Frisian Flag, compel susu kentar manis, Caleimex, susu rendah lemak, Ducth Lady susu cair, susu pertumbuhan Bendera 123, Bendera yes, Bendera skm, Enak susu kental manis, Indomilk kental manis, Indomilk pasteurisasi, Indomilk Evaporasi, Kremer krim kental, bubuk Tiga Sapi, bubuk Sustagen, Enfagro formula lanjutan, Enfagro pertumbuhan, Enfamilk, dan Bebelac".

"Adanya sms yang beredar ini, saya jadi takut mau beli susu untuk anak saya," ujar seorang warga kepada batamtoday di kawasan perumahan Batara Raya Batam Center yang enggan disebutkan namanya, Jumat, 18 Februari 2011.

Tidak hanya warga Batam yang mendapati pessan singkat berantai ini. Seorang warga Batu 10, Tanjungpinang bernama Juraida juga mengaku mendapat pesan singakat yang serupa.

"Kami tidak tau asal sms itu dari mana, namun kami kawatir kalau hal itu benar hingga bisa menganggu ketenangan warga terutama dampak kesehatan anak-anak yang mengomsumsi susu," ucapnya.

Adanya sms yang beredar melalui nomor yang tidak dikenal ini, warga berharap pemerintah maupun kepada aparat kepolisian untuk dapat menindaklanjuti dan memberikan keterangan yang pasti dan akurat agar tidak menimbulkan keresahan.

Isi sms yang beredar ini, lanjutnya, bisa saja benar terjadi mengingat Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih saat ini masih menunggu surat salinan putusan Mahkamah Agung (MA) yang memutuskan hasil penelitian terkait susu Furmula yang berbaktiri Sakazakii.

Sementara itu, Kepala Badan Pengawasn Obat dan Makanan Kepri Nyoman Suhendi menerangkan, sampai saat ini pihaknya belum ada menumukan susu yang mengandung bakteri Sakazakii yang dipasarkan di Kepri, khusnya Batam.

"Pihak kami telah melakukan pengawaan bertahap, namun hingga saat ini belum menemukan adanya susu yang mengandung bakteri Sakazakii," ujarnya.

Atas keraguan warga yang menerima sms singkat itu, Nyoman meminta untuk tidak menanggapi adanya sms itu, karena apa bila ditemukan susu berbakteri Sakazakii, akan dipublikasikan sesegera mungkin.

"Warga jangan dulu percaya begitu saja dengan sms yang diedarkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab," tegasnya.

Tidak hanya terhadap produk susu, tambahnya, untuk produk lain yang sudah memiliki label dari BP POM juga dijaga kelayakan kesehatan produk-produknya, hingga hingga saat ini belum ada masalah.

"Selain melakukan pemantauan peredaran susu produk asal Indonesia, belakangan ini kita juga melakukan pemeriksaan terhadap kantin di enam sekolah yang ada di Kepri, hasilnya semua makanan yang biasa dikonsumsi pelajar, sehat dan tidak mengandung pengawet atau zat lain yang bisa mengganggu kesehatan." tambahnya.

Kabid Humas Polda Kepri AKBP Hartono mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya belum dapat menjelaskan adanya susu yang berbakteri Sakazakii untuk wilayah Kepri, karena menurutnya, isu ini merupakan isu nasional yang belum juga dapat dipastikan oleh pemerintah melalui Menteri Kesehatan.

"Ini isu nasional, jadi saya tidak dapat berkomentar," ujarnya singkat.