Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Simulator SIM di Polresta Barelang Tak Berfungsi
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Kamis | 02-08-2012 | 12:45 WIB
simulator_sim.jpg Honda-Batam
Simulator mengemudi. (Foto: detik).

BATAM, batamtoday - Simulator kemudi mobil dan motor, alat yang belakangan ini heboh dibicarakan dan menjadi perhatian khusus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang pengadaannya dilakukan Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas Polri).


Di Mapolresta Barelang sendiri, simulator ini dalam prakteknya di lapangan nyaris tidak berfungsi dengan baik. Alat itu hanya tersimpan di salah suatu ruangan dan tak tersentuh sejak dikirim dari Mabes Polri.

"Sepengetahuan saya alat itu jarang dipergunakan, kalaupun dipergunakan palingan anggota saja, itupun dipergunakan untuk mengisi waktu luang saja," ujar sumber batamtoday di Mapolresta Barelang, Kamis (2/8/2012).

Untuk di Polresta Barelang, alat simulator yang ada hanya tiga unit kemudi mobil, sedangkan untuk sepeda motor belum ada. Namun dari pantauan batamtoday, yang terlihat hanya satu unit.

Anehnya, saat ini alat simulator yang berada di Mapolresta Barelang mendadak menjadi barang antik. Sebab, pasca heboh di pemberitaan media massa sontak ruangan simulator tertutup untuk umum.

Hasil pantauan media ini, alat simulator kemudi mobil itu masih dalam kondisi baik jika dilihat secara kasat mata. Namun belum diketahui kondisinya jika dihidupkan. Bahkan informasi yang berhasil dikembangkan, alat ini mulai ada di Polresta Barelang sejak dua tahun yang lalu.

Seperti diketahui, alat simulator mobil ini digunakan dalam pelaksanaan ujian teori untuk mendapatkan SIM A umum, B1 umum, dan B2 umum.

Ada empat aspek yang diuji menggunakan simulator kemudi mobil, yakni aspek reaksi, aspek antisipasi, aspek konsentrasi, aspek sikap, dan aspek perilaku pengemudi. Misalnya, kalau dalam keadaan cepat terus ada orang menyeberang, harus bagaimana mengeremnya. Di layar itu ada sistem pengeremannya.

Masyarakat yang ingin memiliki SIM, harus memperoleh nilai minimal 60 seperti yang tertera pada layar simulator tersebut.

Namun saat batamtoday bersama dengan media lain hendak mengabadikan gambar simulator tersebut, langsung dilarang oleh petugas.