Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Operasi Pasar Selama 3 Hari

Kendalikan Inflasi, TPID Kota Batam Gelar Operasi Pasar di Aviari dan Sagulung
Oleh : Aldy Daeng
Selasa | 26-07-2022 | 16:37 WIB
pasar1.jpg Honda-Batam
Pedagang sembako di Pasar Mitra Raya Batam Center, Kota Batam. (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam menggelar operasi pasar di Pasar Aviari dan Pasar Sagulung selama 3 hari, operasi tersebut berlangsung dari tanggal 25 hingga 27 Juli 2022. Operasi pasar ini ini di khususkan pada komoditas utama penyumbang inflasi bahan pangan (volatile food), yaitu aneka cabai terutama cabai merah dan telur ayam ras yang harganya mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir.

Kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Musni Hardi K. Atmaja, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya TPID untuk pengendalian inflasi khususnya inflasi volatile food.

"Operasi pasar yang dilakukan juga diharapkan dapat mendorong efisiensi rantai distribusi sehingga dapat membantu masyarakat memperoleh aneka cabai dan telur ayam ras dengan harga lebih terjangkau," ujar Musni Hardi, Selasa (26/7/2022).

Selain itu, melalui kegiatan operasi pasar ini menunjukkan bahwa ketersediaan pasokan cabai mulai meningkat dengan harga yang mulai menurun. "Kedepan, penurunan harganya diharapkan terus berlanjut seiring dengan mulai panennya beberapa sentra produksi cabai antara lain di Mataram, Palu, Yogyakarta, dan Sumatera Utara," terang Musni.

Musni memaparkan, pasokan aneka cabai khususnya cabai merah dalam dua bulan terakhir, mengalami penurunan, hal itu dikarenakan beberapa sentra produksi baru memulai musim tanam.

"Sebagian besar sentra produksi cabai di Kota Batam juga baru akan memulai panen dalam jumlah yang cukup banyak pada bulan Agustus dan September 2022 ini," jelasnya.

Diterangkannya, pasokan cabai merah di pasar saat ini masih mengandalkan sumber pasokan dari luar daerah mengingat Kota Batam bukan merupakan daerah produsen bahan pangan. Upaya lain yang dilakukan TPID Kota Batam antara lain, dengan memperkuat koordinasi dengan asosiasi distributor di Kota Batam.

"Hal ini dilakukan untuk menjaga dan memastikan agar pasokan kebutuhan pokok dari daerah produsen ke Kota Batam dapat terus berjalan lancar dengan rantai distribusi yang semakin efisien. Selain itu, TPID Kota Batam juga telah melakukan kerja sama antar daerah (KAD) dengan beberapa daerah produsen bahan pangan, antara lain dengan Pemkab Simalungun dan Pemkab Tapanuli Utara," terang Musni Hardi.

Pemerintah Kota Batam, Bank Indonesia, dan instansi terkait lainnya yang tergabung dalam TPID Kota Batam juga terus mendorong perluasan lahan produksi bahan pangan khususnya cabai merah, masih menurut Musni Hardi, melalui sinergi antar anggota TPID termasuk Bank Indonesia, dalam waktu dekat di Kota Batam setidaknya akan dilakukan perluasan lahan aneka cabai sebesar 11,5 Ha yang tersebar di Sembulang, Rempang Cate, dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Jadi Makmur.

"TPID juga melakukan pembinaan kepada kelompok petani lokal di Batam diantaranya di Pulau Setokok, Sembulang, Rempang Cate, Nongsa dan Tembesi. Program pembinaan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi melalui penerapan teknik budidaya yang lebih baik," kata Husni

Untuk menunjang hal tersebut, dukungan juga diberikan dalam bentuk pemberian bantuan alat produksi seperti traktor, rumah bibit dan pelatihan. Melalui program tersebut diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan bahan pangan yang berkesinambungan di Kota Batam.

"Dengan rantai distribusi dari produsen ke konsumen akhir yang lebih efisien, maka harga dalam operasi pasar dapat lebih rendah dibandingkan harga di dalam pasar, sehingga masyarakat mendapatkan cabai dan telur dengan harga yang lebih terjangkau," pungkas Musni Hardi K. Atmaja.

Editor: Yudha