Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ekonomi Global Bakal Loyo, Ekonomi RI Diperkirakan Pulih Lebih Cepat
Oleh : Redaksi
Senin | 25-07-2022 | 19:49 WIB
perdagangan1531.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Standard Chartered Bank menurunkan proyeksi ekonomi global tahun ini, yaitu dari 3,4 persen jadi 3 persen, karena risiko resesi AS dan Uni Eropa di tengah lonjakan inflasi.

Menariknya, bank yang bermarkas di Inggris itu justru memperkirakan ekonomi Indonesia akan pulih lebih cepat pada tahun ini. Bahkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi RI naik dari 4,8 persen menjadi 5,1 persen pada 2022.

"Permintaan yang melambung setelah pandemi dan terisolasinya daya beli konsumen Indonesia terhadap guncangan harga energi di tingkat global diperkirakan menopang pertumbuhan pada paruh kedua tahun ini," ujar Ekonom Senior Standard Chartered Bank Indonesia Aldian Taloputra, Senin (25/7/2022).

Pemulihan ekonomi Indonesia, ia melanjutkan, diharapkan meluas pada semester kedua ini, khususnya di sektor perdagangan, transportasi, manufaktur, dan jasa, yang seiring dengan perbaikan mobilitas dan aktivitas ekonomi.

Harga komoditas, sambung dia, kemungkinan akan tetap tinggi pada paruh kedua ini yang tidak hanya berdampak positif pada perekonomian Indonesia, khususnya industri pertambangan dan pengolahan komoditas. Tetapi juga, memberi ruang kebijakan untuk mendukung pertumbuhan.

Ruang kebijakan yang dimaksud terjadi melalui pendapatan fiskal yang lebih tinggi dan mengurangi dampak ketidakseimbangan eksternal, serta berujung pada nilai tukar rupiah yang lebih stabil.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI), Aldian meyakini akan bersifat lebih moderat dalam kebijakan moneter terkait suku bunganya.

Kemungkinan terdapat kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada kuartal III 2022 atau kuartal I 2023, sebelum memutuskan naik ke level 4 persen pada akhir tahun depan.

"Pasar mengharapkan kenaikan 125 bps pada akhir tahun 2023," terang Aldian.

Sementara, ekonomi global pada tahun depan diproyeksi turun dari 3,4 persen menjadi 2,9 persen.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha