Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peringatan Puncak Harganas ke-29, Stunting Indonesia Maksimal 14 Persen di Tahun 2024
Oleh : Redaksi
Jumat | 08-07-2022 | 12:48 WIB
Hargans-29-virtual-kepri.jpg Honda-Batam
Sekdaprov Andri Prihantara bersama Ketua TP-PKK Kepri, Hj Dewi Kumalasari Ansar dan unsur Forkopimda saat mengikuti peringatan puncak Harganas ke-29 tahun 2022, secara virtual, yang dipusatkan di Lapangan Merdeka, Medan, Kamis (7/7/2022). (Diskominfo Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sekdaprov Adi Prihantara bersama Ketua TP-PKK Kepri, Hj Dewi Kumalasari Ansar mengikuti Peringatan Puncak Hari Keluarga nasional (Harganas) ke-29 Tahun 2022 secara virtual dari Gedung Daerah Provinsi Kepri, Tanjungpinang, Kamis (7/7/2022).

Puncak Harganas 2022 dilaksanakan di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara. Acara ini dipimpin secara langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yang diikuti Gubernur, Wakil Gubernur dan Bupati/Wali Kota se-Indonesia.

Dalam peringatan Harganas ke-29 ini, Presiden Jokowi, mengajak seluruh pihak untuk berperan aktif dan saling bergotong royong menurunkan angka kekerdilan pada anak (stunting) sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

"Seribu hari awal kehidupan sebagai usia emas manusia Indonesia. Oleh karena itu, marilah kita sungguh-sungguh mengentaskan stunting demi Indonesia jaya dan demi manusia Indonesia yang unggul di tahun 2045," kata Presiden Jokowi, demikian dikutip laman Diskominfo Kepri.

Presiden Jokowi kembali menekankan, Pemerintah Pusat telah menargetkan angka maksimum stunting di Indonesia menurun pada 2024 sebesar 14 persen. "Tahun ini minimum harus turun 3,2 persen, waktunya tinggal lima bulan lagi (sampai akhir tahun 2022) kalau kita ingin 2024 nanti stunting turun jadi 14 persen," ucap Presiden Jokowi.

Sementara itu Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, melaporkan hari keluarga nasional merupakan apresiasi bagi keluarga di Indonesia dalam pembangunan nasional. Harganas tahun ini mengusung tema 'Ayo Cegah Stunting, Agar Keluarga Bebas Stunting'.

"Tema ini diangkat atas kekhawatiran kualitas generasi masa mendatang. Melalui gerakan penurunan stunting, kemudian kita bisa punya imbas yang luas," harapnya.

Hasto Wardoyo menjelaskan, peringatan Harganas adalah momentum baik untuk merefleksikan pentingnya institusi terkecil dalam suatu masyarakat, yaitu keluarga. "Suatu bangsa, suatu negara, atau masyarakat luas tidak akan memiliki populasi yang produktif jika para keluarganya tidak berkualitas," kata Hasto Wardoyo.

Terakhir, Hasto Wardoyo mengatakan, generasi penerus bangsa akan lahir dari keluarga-keluarga kecil di setiap daerah di Indonesia. Karena itulah, mereka harus tumbuh dalam keadaan sehat, cerdas, kreatif, dan produktif.

"Selain aspek jasmani, anak-anak juga harus dibekali dengan pendidikan yang berkualitas sebagai modal pembangunan bangsa," tutupnya.

Editor: Gokli