Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penanganan Limbah di Teluk Lengung Nyaris Tak Terdengar
Oleh : Gokli/Dodo
Jum'at | 27-07-2012 | 14:48 WIB

BATAM, batamtoday - Sejak terekspos di media pada 8 Juli 2012 lalu, pencemaran limbah di perairan Teluk Lengung belum ada kepastian hingga saat ini. Sebanyak 60 kepala keluarga (KK) warga di perkampungan tersebut pun merasa kurang diperhatikan oleh pemerintah.

Selain belum ada solusi yang didapat warga, hasil laboratorium dari pihak Bapedalda Kota Batam terkait limbah tersebut juga nyaris tak terdengar.

Sanidin, tokoh masyrakat kampung tua Terluk Lengung, Jumat (27/7/2012) mengatakan, kehidupan mereka semakin tak jelas. Warga yang mayoritas nelayan itu kurang penghasilan akibat ikan di perairan tersebut nyaris punah karena pengaruh racun limbah.

"Kami hanya tau nangkap ikan, dengan terpaksa para nelayan melaut di luar perairan Teluk Lengung," katanya.

Sanidin juga mengaku, pihaknya sudah menyurati Pemko Batam terkait pencemaran limbah di perairan Teluk Lengung. Tapi, tak ada respon maupun solusi. Pihak terkai, seperti Bapedalda hanya datang pada saat awal pencemaran ini terekspos di media. Selanjutnya, tak jelas penanganannya.

"Saya rasa semua penghuni Batam ini sudah tahu, terutama pemerintah. Namun, lagi-lagi keluhan maupun penderitaan kami ini tak ada perhatian," katanya.

Kepala Bapedalda Kota Batam, Dendi Purnomo, belum lama ini mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti dengan mengambil sampel air untuk dilakukan uji laboratorium, yang hasilnya akan diketahui dalam waktu tujuh sampai 10 hari.

"Setelah tujuh hari sampel diambil, kami datangi kantor Bapedalda untuk mengetahui hasilnya. Pada saat itu, kami disuruh menunggu tiga sampai empat hari lagi. Sekarang, sudah berhari-hari tapi hasilnya sama saja tak ada," kesal Sanidin yang diamini warga lainnya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Wakil Wali Kota Batam, Rudi yang menyatakan pihaknya sudah melakukan penanganan termasuk menyuruh Bapedalda untuk melakukan uji laboratorium. Namun, lagi-lagi pernyataan itu hanya isapan jempol semata bagi warga Teluk Lengung lantaran sampai dengan saat ini, tak ada reaslisasi.

"Hanya janji dan janji. Hasil tes laboratoriumnya juga belum jelas, penanganan juga belum ada. Kami tak tahu harus mengadu sama siapa lagi, semua seolah tutup mata dengan penderitaan kami," tutupnya.