Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengembangan Bandara di Karimun, Gubernur Ansar dan Bupati Aunur Rafiq Temui Menhub RI
Oleh : Redaksi
Jumat | 03-06-2022 | 10:36 WIB
Ansar-Rafiq-Budi.jpg Honda-Batam
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad bersama Bupati Karimun, Aunur Rafiq saat bertemu dengan Menhub RI Budi Karya Sumadi, Kamis (2/6/2022). (Diskominfo Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Kepulauan Riau, H Ansar Ahmad bersama Bupati Karimun, Aunur Rafiq menemui Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi di Jakarta, Kamis (2/6/2022).

Menurut Gubernur Ansar Ahmad, hal ini merupakan tindak lanjut dari upaya Pemprov Kepri dalam melakukan koordinasi terkait pengembangan Bandar udara Karimun dan juga Pelabuhan Malarko yang ada di Karimun.

Gubernur Ansar juga meminta kepada Menteri Perhubungan RI agar jalur penerbangan Tanjungpinang - Karimun dan Pekanbaru segera dibuka, dan tentunya dengan membuka jalur penerbangan Wings Air. Hal ini mengingat arus perjalanan orang sudah semakin membaik.

"Suatu daerah akan sulit berkembang jika akses keluar dan masuknya masih belum memadai. Minimal harus ada Bandara yang layak di satu daerah, bandara yang bisa untuk mendarat boeing 737," kata Ansar, demikian dikutip laman Diskominfo Kepri.

Untuk Bandara Karimun tahun ini Pemprov Kepri telah menghibahkan anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk pembebasan lahan perpanjangan runway Bandara Karimun. Saat ini panjang runway Bandara Karimun hanya 1.600 meter dan akan diperpanjang hingga minimal 2.000 meter.

Selain itu, saat ini juga sedang dilakukan koordinasi pinjam pakai kawasan hutan yang ada untuk perpanjangan bandara dimaksud. "Kita harap semuanya lancar. Pokoknya kita gak bakal bosan untuk terus datang ke pusat untuk menanyakan perkembangan apa yang kita minta. Ini semua agar perekonomian Kepri bisa berkembang merata dan masyarakat sejahtera," katanya.

Lanjut Gubernur Ansar, Pelabuhan Malarko sedang dalam tahap dilakukan design penataan pelabuhan kontainer karana posisi Karimun sangat strategis berdekatan dengan Malaysia dan Singapura serta dekat juga dengan Kabupaten Meranti, Provinsi Riau. Kedua Provinsi ini saling membutuhkan bahan kebutuhan pokok.

"Karimun sendiri memiliki potensi pengembangan bidang kemaritiman yang memiliki peluang investasi sangat besar, dan sekarang banyak investor yang ingin berinvestasi di dalamnya. Peluang ini harus kita tangkap,caranya dengan mempermudah akses itu tadi," ujar Ansar.

Selesai dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Ansar bersama Bupati Rafiq, staff Khusus Gubernur Sarafuddin Aluan dan Kadiskominfo Kepri Hasan, bergegas ke Kantor Kemenko Perekonomian RI.

Di sana Gubernur Ansar diterima Deputi VI Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Ir Wahyu Utomo. Di sini Gubernur ansar menjelaskan jika sebagai daerah yang terintegrasi dengan FTZ, Karimun sangat membutuhkan adanya fasilitas Bandara yang memadai.

Saat ini, Bandara di Karimun belum bisa disinggahi pesawat berbadan besar, sehingga perlu di perpanjang. "Kita berharap hingga akhir 2023 nanti Bandara Karimun sudah bisa disinggahi pesawat yang besar. Dengan demikian, saya yakin perekonomian akan hidup," jelas Gubernur.

Gubernur juga menjelaskan jika untuk membenahi Bandara Karimun membutuhkan dana yang tidak sedikit, setidaknya dibutuhkan dana sebesar Rp 180 miliar. Adapun dana yang ada baru terkumpul sebesar Rp 120 miliar dari Kemenhub dan Rp 10 miliar dari APBD Pemprov Kepri untuk pembebasan lahan.

Editor: Gokli