Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peristiwa Peledakan Diyakini Terkait Pemberitaan Haluan Kepri
Oleh : Ocep/Dodo
Selasa | 24-07-2012 | 16:20 WIB
ahmad-zulkani.gif Honda-Batam
Ahmad Zulkani, Pimred Harian Haluan Kepri

BATAM, batamtoday - Pemimpin Redaksi (Pimred) Harian Haluan Kepri meyakini motif peledakan yang dialami kantor medianya berkaitan erat dengan isu-isu pemberitaan yang dipublikasikan. 


"Kepada Kapolda saya sampaikan, kejadian ini tidak lepas kaitannya dengan pemberitaan," ujar Ahmad Zulkani, Pimred Harian Haluan Kepri usai bertemu dengan Kapolda Kepri Brigjen Pol. Yotje Mende di Kantor Haluan Kepri, Selasa (24/7/2012).

Hal itu diyakininya mengingat pada 2008 lalu harian milik pengusaha Basrizal Koto itu pernah mengalami aksi peledakan dengan materi peledak yang serupa.

Dimana ketika itu Pimpinan Haluan Kepri juga menduga kuat peledakan tersebut buntut dari pemberitaan-pemberitaan kritis yang sering dipublikasikan media tersebut.

Ahmad Zulkani mengakui beberapa waktu terakhir medianya memang sedang intens mengkritisi sejumlah persoalan yang terjadi di Kepri, khususnya di Batam. Seperti soal gula pasir impor ilegal, reklamasi pantai, penambangan ilegal pasir darat dan lainnya.

Namun dia mengatakan tidak dapat memastikan isu mana yang paling memungkinkan menjadi pemicu tindakan peledakan oleh orang tak dikenal tadi malam.

"Kami akan rapat internal untuk melihat kembali pemberitaan tiga hari terakhir, seminggu terakhir dan beberapa bulan belakangan untuk mencoba mengidentifikasi isu mana yang paling memungkinkan menjadi penyebabnya," kata dia.

Walaupun mendapat teror, lanjutnya, seluruh karyawan Harian Haluan Kepri sendiri, termasuk awak redaksi dipastikannya akan tetap bekerja seperti biasa.

"Kami tidak akan mundur. Kami anggap seperti biasa saja, tidak merasa sedang diteror," tegasnya.

Kerugian materil berupa rusaknya sebuah unit mobil carry milik perusahaan akibat ledakan pun dianggap tidak menyurutkan Haluan Kepri untuk tetap menjalankan kegiatan jurnalistik.

Secara teknis, Haluan Kepri pun, katanya, tetap terbit seperti biasa karena tidak ada gangguan mesin percetakan.

Namun dia meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas aksi peledakan ini.

"Terlepas apakah ledakan ini dari mercon, suar atau apapun itu, tetap tidak bisa diabaikan karena ini ancaman bagi dunia pers secara nasional," tegasnya.

Bila pihak kepolisian tidak mampu menuntaskan kasus ini, lanjut dia, maka akan menimbulkan preseden bagi kebebasan pers nasional.

"Karena bisa juga ini akan merembes ke teman-teman media lain dan ketika kasus ini lolos, gampang saja wartawan diteror dan diintimidasi," sambungnya.