Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gubernur Kepri dan RP Singapura Teken Kesepakatan Kerja Sama Food Industry 4.0 and Supply Chain Programme
Oleh : Redaksi
Rabu | 20-04-2022 | 19:04 WIB
Kepri-RP-Singapura.jpg Honda-Batam
Gubernur Kepri H Ansar Ahmad dan Republic Polytechnic (RP) Singapura saat menandatangani kesepakatan kerja sama (MoI/Memorandum of Intent) bidang teknologi pertanian dan aquaculture, Selasa, (19/4/ 2022) bertempat di KBRI Singapura. (Diskominfo Kepri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Republic Polytechnic (RP) Singapura telah menandatangani kesepakatan kerja sama (MoI/Memorandum of Intent) bidang teknologi pertanian dan aquaculture pada Selasa (19/4/2022) di KBRI Singapura.

Kerja sama ini untuk memaksimalkan penggunaan teknologi di Indonesia dalam rangka peningkatan ekspor hasil pertanian dan kapabilitas supply chain/rantai pasok. Kerja sama ini akan berlangsung selama 18 bulan atau April 2022 - Mei 2023 yang didukung Temasek Foundation yang selama ini telah memberikan dukungan terhadap berbagai program pembangunan dan peningkatan kapasitas di Indonesia. dalam berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, manajemen perkotaan, dan administrasi publik.

Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad menyampaikan, hubungan kerja sama yang erat antara RP Singapura dan Pemerintah Provinsi Kepri dalam bidang Food Industry 4.0 mencakup banyak hal, tidak hanya kerja sama pelatihan, tetapi juga di banyak bidang lainnya.

"Kerja sama ini berkontribusi untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara dan mendorong pertukaran perspektif antara peserta dan fasilitator," tegas Gubernur Ansar, demikian dikutip laman Diskominfo Kepri.

Ansar juga berharap hubungan yang baik ini tetap terjalin dengan saling menguntungkan kedua belah pihak.

Sementara Principal/CEO Republic Polytechnic, Mr Yeo Li Pheow menyatakan, kolaborasi antara sektor pendidikan, publik dan swasta memberikan dukungan terhadap ekosistem inovasi yang efektif. "Kami yakin bahwa kemitraan ini akan membantu Kepri untuk memanfaatkan kemampuan industri 4.0 dan memajukan sektor rantai pasok," katanya.

Republic Polytechnic selama ini telah secara aktif terlibat dalam bidang teknologi pertanian perkotaan dan aquaculture.

Penandatanganan ini disaksikan juga oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo, yang pada kesempatan ini menyatakan, sektor pangan merupakan sektor yang sangat penting sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.

MoI ini merupakan hal yang sangat penting karena kerja sama ini mencakup pengembangan teknologi pangan, manajemen pangan, dan rantai pasok. "MoI ini merupakan permulaan, tantangan ke depan adalah implementasi tindak lanjut. KBRI senantiasa siap untuk memberikan berbagai dukungan yang dibutuhkan," ujar Dubes.

Sedangkan Mr Lim Hock Chuan, slaku Head of Programmes Temasek Foundation menyatakan, saat ini, terdapat peningkatan kebutuhan pangan, tekanan untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian dan aquaculture menjadi tantangan bagi banyak komunitas.

"Kami merasa terhormat dapat memberikan dukungan untuk Kepri melalui program ini untuk mengembangkan kemampuan di bidang teknologi dan pelatihan untuk dapat memenuhi kebutuhan industri pangan di Kepri," ujar Mr Lim.

Untuk membantu Kepri mengembangkan bakat dan memperkuat pelatihan di sektor pertanian dan aquaculture, RP juga akan melakukan pengajaran Problem-based Learning (PBL) yang mengambil pendekatan yang berpusat pada pentingnya pembelajaran mendalam melalui pemecahan masalah praktis. Workshop ini akan diikuti oleh 24 pemimpin dan 120 pejabat pemerintah, spesialis, pengusaha, dan praktisi industri Kepri. Peserta juga mencakup 50 tenaga pendidik di Universitas Maritim Raja Ali Haji dan Sekolah Menengah Kejuruan.

Editor: Gokli