Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Luncurkan Gerakan #GILAsSampah

Mendagri Minta Pemda se-Indonesia Tiru Bali dalam Pengelolaan Sampah
Oleh : Redaksi
Minggu | 17-04-2022 | 19:32 WIB
mendagri_sampah_bali_b.jpg Honda-Batam
Mendagri Tito Karnavian (Foto: Kemendagri)

BATAMTODAY.COM, Badung - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meluncurkan Gerakan Inovasi Langsung Aksi Tuntaskan Sampah atau #GILAsSampah di Pantai Jerman, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (17/4/2022).

Mendagri mengatakan penanganan sampah hendaknya tidak hanya dilakukan Provinsi Bali semata, melainkan juga perlu menjadi atensi seluruh pemerintah daerah (pemda) di Indonesia.

Mengingat Provinsi Bali menjadi salah satu tuan rumah rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia, kata Mendagri, penanganan sampah yang optimal serta lingkungan yang bersih mesti benar-benar diperhatikan.

Sebab, aspek ini menjadi representasi wajah Provinsi Bali secara khusus, dan Indonesia secara umum, dalam mengimplementasikan kebudayaan timur yang sopan, bersih, dan aman.

Apalagi, dalam pelaksanaan G20, salah satu tema yang diangkat yakni mengenai persoalan iklim dan pemanasan global.

"Kita harus tunjukkan juga bahwa kita bisa mengelola lingkungan, yang paling gampang adalah sampah-sampah, harus bagus harus bersih," ujar Mendagri.

Mendagri melanjutkan, penanganan sampah perlu dilakukan dengan kolaborasi berbagai pihak, serta dari hulu dan hilir. Hal ini membutuhkan koordinasi pemerintah pusat dan daerah.

Dalam konteks tersebut, Mendagri mengatakan, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan telah menginisiasi gerakan penanganan sampah.

Bahkan, Menko Marves juga telah menugaskan salah satu deputinya untuk menghadiri aksi #GILAsSampah bersama kementerian dan lembaga lainnya.

Berkaitan dengan itu, tambah Mendagri, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengambil bagian untuk menekankan penanganan sampah tidak hanya dilakukan Provinsi Bali.

Bahkan, Mendagri mengaku telah mengundang Sekretaris Daerah (Sekda) se-Indonesia dalam agenda pembukaan Indonesia Internasional Waste (IIWAS) Expo Trisenses Bali 2022 yang akan berlangsung Senin, (18/4/2022).

"(Upaya ini) agar semua daerah juga bersih, kotanya bersih, kabupatennya. Bukan dalam rangka G20 saja, bukan hanya untuk Bali saja," tambah Mendagri.

Dalam agenda IIWAS Expo Trisenses Bali 2022 tersebut, sejumlah pemda akan diundang sebagai pembicara. Adapun topiknya yakni seputar keberhasilan pengelolaan sampah oleh daerah tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Mendagri juga mengapresiasi upaya penanganan sampah oleh Provinsi Bali.

Menurut Mendagri, Bali menjadi salah satu daerah yang baik dalam menangani sampah dari hulu, utamanya dari sumbernya yaitu dari lingkup rumah tangga.

Sampah tersebut juga telah dipilah antara organik dan nonorganik. Untuk itu, diharapkan upaya tersebut dapat dicontoh oleh daerah yang lain.

"Bahkan kita lebih awal lagi harusnya memperkuatkan kampanye untuk mengurangi penggunaan barang berbahan dasar plastik, produksi-produksi sampah plastik, kantong kresek plastik, diganti dengan yang organik, ada yang dari ubi segala macam itu banyak sekali produksinya," tandasnya.

Kolaborasi semua pihak
Dalam kesemptana ini, Mendagri Tito Karnavian mengatakan, kegiatan #GILAsSampah merupakan Kemendagri dengan Kemenko Marves, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, Kementerian LHK, Kemendikbudristek, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kemenparekraf, Kemenkop UKM, Kemendes PDTT, dan BRIN.

Selain itu, acara ini juga turut melibatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, pemerintah daerah (pemda) di kawasan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita), pihak swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan komunitas yang peduli terhadap lingkungan hidup.

Acara tersebut diikuti pula oleh NGO maupun komunitas pemerhati lingkungan di Bali di antaranya HEMPI, Eco Bali, Greeneration, Waste4Change, Plastic Exchange, Badan Pengelola Sampah Desa Adat Cemenggaon, PESAN-PEDE, Eco Enzyme Bali, Mangrove Ranger, dan Trash Warrior.

"Kegiatan ini berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi tren peningkatan jumlah sampah yang melampaui kapasitas daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang tersedia. Hal ini menjadi persoalan mendesak karena sebagian besar sungai-sungai, danau, pantai, dan laut telah dipenuhi oleh sampah sehingga sangat mengganggu keseimbangan dan ekosistem lingkungan hidup," ungkap Dirjen Bina Adwil Safrizal ZA, menambahkan.

Safrizal melanjutkan, masih rendahnya kesadaran dan kemampuan memilah di sumber sampah, terutama di tingkat rumah tangga, menyebabkan timbulan sampah yang tidak terkelola secara nasional mencapai lebih dari 9 juta ton per tahun atau 34,5 persen.

"Untuk itu, kegiatan ini meliputi edukasi atau edukasi dan aksi langsung pemilahan sampah dan penukaran sampah yang dimaksudkan untuk mengubah paradigma pengelolaan sampah dengan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaannya melalui pemahaman baru yang positif mengenai sampah, yakni dari sisa dari kegiatan manusia yang sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan, menjadi barang sisa yang memiliki manfaat lain secara ekonomi melalui pemilahan dan proses daur ulang," ujar Safrizal.

Dirinya berharap kegiatan ini menjadi langkah awal bersama untuk mewujudkan pendekatan baru dalam pengelolaan sampah berbasis sumber, terintegrasi dan berkelanjutan ke seluruh Indonesia.

Editor: Surya