Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Banyak Kecurangan Dalam PPDB

Orang Tua Siswa Polisikan SMU 5 Sagulung
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Rabu | 18-07-2012 | 15:49 WIB

BATAM, batamtoday - Sebanyak 17 orang tua calon siswa mendatangi Mapolresta Barelang untuk melaporkan adanya dugaan kecurangan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMU 5 Sagulung, Rabu (18/7/2012).


Pantauan batamtoday, para orang tua siswa ini tampak membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polresta Barelang dengan membawa serta anak mereka untuk melaporkan dugaan kecurangan dalam penerimaan siswa yang kerap dengan adanya pungutan liar agar bisa diterima di sekolah tersebut.

"Kami datang kesini untuk melaporkan dugaan adanya kecurangan penerimaan siswa baru di SMU 5 Sagulung, dan otak pelaku atas kecurangan itu Marzuki, yang tak lain adalah Ketua Komite Sekolah," ujar Tomson Siregar, salah satu orang tua siswa kepada batamtoday.

Sebelumnya, lanjut Tomson, pihak sekolah hanya menerima sebanyak 145 calon siswa melalui sistem online, namun setelah pengumuman mencuat sebanyak 460 siswa yang diterima di sekolah yang berada di Kavling Lama Sagulung itu.

"Dari mana hasil 460 siswa yang terima pihak sekolah itu. Padahal, jika merujuk dari kuota 20 persen dari jatah warga setempat seharusnya hanya 170 siswa saja yang diterima," jelasnya.

Anehnya lagi, nama-nama siswa yang berasal dari lingkungan sekolah tak satupun yang terdata dari 460 siswa yang diterima sekolah. Diketahui, sisa siswa yang diterima adalah mereka yang siap membayar uang kepada pihak komite dan sekolah.

"Tak ada satupun anak di sekitar sekolah yang diterima dari nama-nama siswa yang diterima, seharusnya sekolah lebih mendahului mereka," lanjut Tomson.

Senada dengan apa yang dikatakan, Tigor Maniur Purba, salah seorang orang tua lainnya, kecurangan dalam penerimaan siswa di SMU 5 tampak jelas, sebab anaknya yang nilainya tinggi tak diterima, sementara ada yang rendah bisa diterima.

"Anak saya yang nilainya rata-rata tujuh tak diterima, sementara ada siswa lain yang nilainya cuma enam dan bisa menyetor uang ke sekolah langsung diterima," terangnya.

Tigor menambahkan, dugaan kecurangan dalam PPDB di SMU 5 ini tak lepas dari peran ketua komite sekolah yang sekarang dan bermain dalam proses penerimaan siswa ini.

"Siapa yang bisa bayar uang sebesar dua juta hingga tiga juta pasti langsung diterima, orang-orang seperti inilah yang merusak dunia pendidikan di Indonesia," katanya dengan nada kesal.

Sebelumnya, para orang tua siswa ini terlebih dahulu mendatangi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, karena tak mendapatkan jawaban yang jelas, akhirnya melaporkan kasus ini ke Mapolresta Barelang.