Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Luhut Marah ke Negara Tetangga, Indonesia Dituding Manipulasi Data Kasus Omicron
Oleh : Redaksi
Minggu | 06-03-2022 | 16:32 WIB
Luhut_panjaitanb4.jpg Honda-Batam
Koordinator PPKM Jawa Bali yang juga Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan menyebut kondisi pandemi yang mulai terkendali di Tanah Air membuat ada negara tetangga yang menuding Indonesia memanipulasi data kasus Covid-19 varian Omicron.

"Melihat kemampuan Indonesia mengatasi Omicron membuat negara tetangga mengatakan kita memanipulasi keterangan, tapi kita disini bicara pada data," jelasnya, dikutip situs Kemenko Marves, Minggu (6/3/2022).

Luhut membantah tudingan tersebut dengan menyinggung angka kasus kematian dan keterisian rumah sakit di Indonesia. Selain itu, ia mengatakan keberhasilan penanganan varian Omicron tak lepas dari pengalaman pemerintah menangani varian Delta.

Melanjutkan, meski penularan COVID-19 varian Omicron lebih tinggi, tapi keterisian rumah sakit dan kematian masih lebih rendah dibandingkan saat penanganan varian Delta.

"Keberhasilan kita menangani varian Delta menjadi kunci sukses dalam pemulihan ekonomi nasional. Semua ini patut diapresiasi karena kerja sama semua pihak, terutama Polri yang patut diapresiasi karena berhasil melakukan dalam pelaksanaan PPKM Darurat/Level, vaksinasi, testing, tracing," jelas Luhut.

Sebaran varian Omicron di RI
Varian Omicron masih menjadi penyebab lonjakan kasus di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Data terkini dari Balitbangkes menunjukkan ada 6.580 kasus varian Omicron yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.

DKI Jakarta masih menyumbang kasus terbanyak dengan 4.829 disusul Jawa Barat dengan 710 kasus.

Sebaran kasusnya saat ini:

  1. Sumatera Utara: 26 kasus
  2. Bengkulu: 4 kasus
  3. Sumatera Selatan: 5 kasus
  4. Kepulauan Riau: 9 kasus
  5. Kepulauan Bangka Belitung: 16 kasus
  6. Riau: 15 kasus
  7. Lampung: 11 kasus
  8. Banten: 469 kasus
  9. Jawa Barat: 710 kasus
  10. DKI Jakarta: 4.829 kasus
  11. DIY: 35 kasus
  12. Jawa Timur: 113 kasus
  13. Jawa Tengah: 151 kasus
  14. 'Bali: 39 kasus
  15. Nusa Tenggara Barat: 4 kasus
  16. Nusa Tenggara Timur: 2 kasus
  17. Kalimantan Tengah: 12 kasus
  18. Kalimantan Barat: 2 kasus
  19. Kalimantan Timur: 13 kasus
  20. Kalimantan Selatan: 11 kasus
  21. Sulawesi Selatan: 8 kasus
  22. Sulawesi Utara: 11 kasus
  23. Sulawesi Barat: 1 kasus
  24. Papua: 84 kasus

Editor: Surya