Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Beri Dukungan ke Rusia, China Boikot Siaran Liga Utama Inggris, Premier League
Oleh : Redaksi
Minggu | 06-03-2022 | 14:04 WIB
primeir-leageb.jpg Honda-Batam
Ilustrasi (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - China memutuskan untuk menyetop siaran langsung Premier League (Liga Utama Inggris) akhir pekan ini. Hal tersebut dilakukan atas seruan dari pemerintah mereka.

Menurut Daily Mail, langkah itu diambil terkait dengan isu Rusia-Ukraina. Pihak Premier League akhir pekan ini dikabarkan akan menggelar aksi solidaritas kepada Ukraina.

Rencananya setiap kapten tim akan mengenakan ban dengan warna biru kuning, yang tak lain adalah bendera kebesaran Ukraina. Mereka juga akan memasang tulisan serta aksi solidaritas.

Premier League dan klub-klub menolak aksi Rusia dan kami akan menunjukkan dukungan kepada masyarakat Ukraina di akhir pekan ini," tulis pihak Premier League.

Sebelumnya dari pihak Premier League sudah mengantisipasi bahwa pemegang hak siar dari Rusia, Rambler Media, bakalan memblok segala pesan yang disampaikan selama siaran.

Namun justru yang tidak diduga adalah langkah boikot dari China ini. Mereka akan menghentikan siaran. China sendiri diketahui merupakan sekutu dari Rusia.

Pihak Premier League akan bereaksi dengan langkah yang diambil China itu. Mereka akan menggelar diskusi dengan klub-klub untuk merespons situasi yang ada.

Sedangkan untuk Rusia, kemungkinan Premier League bakalan memutus kerja sama.

Seperti diketahui, paska invasi Rusia ke Ukraona, FIFA menjatuhkan hukuman untuk Rusia yakni dilarang tampil sama sekali di ajang internasional, termasuk Piala Dunia 2022.

Protes diserukan warga dunia. Ramai-ramai meminta Rusia diboikot di segala lini, termasuk di sepakbola menyusul dua pemain bola asal Ukraina Tewas atas serangan militer Rusia.

Vitalii Sapylo tewas saat membela negaranya, ia tergabung dengan satuan militer Ukraina sebagai Komandan Tank. Vitalii juga diketahui merupakan pemain bola dari klub divisi dua Karpatyy Lviv.

Sedangkan Dmytro Martynenko, tewas setelah Rusia mengebom apartemen tempat dirinya tinggal. Ia ditemukan meninggal dunia bersama ibunya di apartemen tersebut. Dmytro saat ini sedang membela klub FC Gostomel, yang bermain di liga regional Ukraina.

Pernyataan tewasnya kedua pemain sepak bola tersebut dikonfirmasi Asosiasi Pesepakbola Internasional FIFPRO melalui akun Twitter Resminya pada Selasa 1 Maret 2022

FIFA memberikan pesan mendalam untuk dua pemain Ukraina: Vitaliy Sapil dan Dmytro Martynenko yang tewas secara tragis akibat perang dengan Rusia.

Kepada Presiden Asosiasi Sepak Bola Ukraina (FFU) Andriy Pavelko, FIFA mengirimkan surat duka cita itu.

Menurut FIFA, Vitaliy Sapil yang bermain untuk FC Karpaty dan Dmytro Martynenko yang berkostum FC Gostomel tidak akan terlupakan.

Atas insiden tersebut, FIFA akhirnya menjatuhkan sanksi kepada Rusia, yakni seluruh klub dan tim nasionalnya dilarang bertanding di ajang internasional.

"Semua klub Rusia dan Timnas untuk tampil di seluruh kompetisi yang berada di bawah naungan FIFA dan UEFA hingga waktu yang tidak ditentukan," ujar pernyataan resmi FIFA.

"Keputusan ini langsung diambil oleh FIFA dan juga Komite Eksekutif UEFA. Sepakbola kini bersatu dan turut bersolidaritas untuk para korban di Ukraina. Kedua presiden berharap situasi di Ukraina akan membaik secepatnya dan sepakbola bisa lagi mempersatukan orang-orang di sana sekaligus menciptakan kedamaian."

Sebelumnya, beberapa negara sudah mengambil sikap untuk tidak mau melawan Rusia. Polandia, Swedia, dan Inggris menyatakan tidak mau melawan Rusia.

Rusia sendiri kini sedang bersaing di playoff Piala Dunia 2022. Rencananya mereka akan bertanding pada 24 dan 29 Maret mendatang, yang mana Swedia dan Polandia sudah mengambil sikap tidak akan mau bertanding jika harus melawan Rusia.

Kemudian, seruan boikot juga terdengar dari Timnas Prancis. Les Bleus meminta Rusia benar-benar dicoret dari Piala Dunia 2022, desakan yang kini sedang dibahas FIFA.

Sementara UEFA, badan sepakbola Eropa, sudah mengganti Rusia sebagai tuan rumah final Liga Champions musim ini. UEFA memindahkan venue pertandingan dari Saint-Petersburg ke Paris, Prancis.

Editor: Surya