Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Korban Penembakan

Khuzairan Selesai Jalani Operasi Kedua
Oleh : Hendra Zaimi
Selasa | 15-02-2011 | 14:26 WIB
Tun_Aminah_Hospital.jpg Honda-Batam

Tun Aminah Hospital Johor, tempat Bripda Muhammad Khuzairan menjalankan operasi pengangkatan prokteil peluru yang bersarang di tubuhnya (Foto: Istimewa)

 

Batam, batamtoday - Operasi untuk yang kedua kalinya terhadap Muhammad Khuzairan, anggota polisi Polda Kepri yang tertembak oleh temannya, telah berhasil dilaksanakan senin, 14 Februari 2011 kemarin, sekitar pukul 15.00 waktu Malaysia, oleh tim dokter Tun Aminah Hospital, Johor, Malaysia.

 

 

Demikian dikatakan oleh Raja Muhammad Amin, paman korban kepada batamtoday pertelepon, Selasa, 15 Februari 2011.

Operasi yang kedua itu, dilakukan tim dokter untuk mengangkat sisa pecahan proyektil peluru dan gigi korban yang bersarang di jantung, paru-paru dan di organ tubuh lainya.

"Alhamdulillah, operasi kedua untuk mengambil sisa pecahan proyektil dan gigi korban telah berhasil dilaksanakan kemarin," kata Amin.

"Khuzairan sudah sadar, namun kondisi fisiknya masih lemah," terangnya.

Amin mengatakan, bahwa saat ini keponakannya itu masih menjalani perawatan medis di Tun Aminah Hospital, dan ditempatkan di ruang perawatan di blok barat, lantai 1 kamar nomor 3 di rumah sakit tersebut.

"Namun Khuzairan masih harus menjalani beberapa operasi lagi," lanjutnya.

Menurut keterangan tim dokter yang menangani Khuzairan kepada pihak keluarga, Khuzairan harus menjalani beberapa tahapan operasi mulai dari korban pertama masuk, sesuai dengan standar medis perawatan rumah sakit itu.

Khuzairan masih tetap dalam pantauan dari tim dokter yang menanganinya, dan pihak keluarga  belum mendapat keterangan sampai kapan korban harus menjalani perawatan tersebut.

"Hasil rontgen yang kemarin, organ tubuh korban sudah bersih dari sisa pecahan proyektil maupun pecahan gigi korban," kata lelaki yang juga sekretaris Rumpun Khazanah warisan Batam (RKWB) ini.

"Terima kasih atas dukungan dan do'a dari pihak media selama ini yang juga sering memantau perkembangan Khuzairan," pungkas Amin.

Diberitakan sebelumnya, Bripda Khuzairan secara tidak sengaja tertembak oleh koleganya, Bripda Edi yang mencoba mengambil pistol milik korban dengan maksud mengamankan, namun saat diambil justru meletus dan mengenai mulut menembus bahu kiri, Rabu malam, 9 Februari 2011 sekitar pukul 23.00.