Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dialog Warga Kelong dengan Gubernur Kepri

Warga Keluhkan lllegal Fishing Kapal Asing di Laut Bintan dan Anambas
Oleh : Charles/Dodo
Senin | 16-07-2012 | 20:21 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Masyarakat nelayan di Kelong, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan mengeluhkan banyaknya kapal-kapal asing yang menggunakan pukat troll melakukan penangkapan ikan di Laut Bintan dan Anamnas, hingga merugikan para nelayan lokal.


Hal itu dikeluhakan warga pada Gubernur Kepri, HM Sani dalam dialog terbuka dengan masyarakat usai meresmikan proyek SPAM di Kabupaten Bintan, Senin (16/7/2012).

"Keberadaan kapal asing yang menggunakan pukat troll di Laut Bintan dan Anambas sangat meresahkan dan dari pengelihatan kami, dalam satu bulan mereka lebih 100 kapal," kata salah seorang nelayan Kelong, Nurdin Andika pada HM Sani.

Nurdin juga mengatakan, selain mengurangi pendapatan mereka, saat para ABK dan awak kapal ditanya, seluruhnya mengaku berasal dari Batam dan bukan dari luar, tetapi dengan bebas dan leluasa melakukan penangkapan ikan menggunakan pukat troll.

"Kami minta nelayan yang menggunakan pukat troll ini diamankan atau berikan kami kebebasan juga menggunakan alat tersebut," ujar Nurdin.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Sani mengatakan akan mengoordinasikan dan menyampaikan serta mempertanyakan hal itu dalam rapat koordinasi antar instansi vertikal, karena mengenai pengawasan, khususnya di laut merupakan wewenang dan tugas dari TNI-AL.

"Mengenai illegal fishing sebagaimana yang dikatakan tadi, akan saya sampaikan dan pertanyakan pengawasannya, bagaimana sebenarnya yang dilakukan oleh TNI-AL, karena sesuai dengan tugas dan fungsinya, yang melakukan pengawasan terhadap illegal fishing adalah lembaga tersebut," kata Sani.

Sani juga mengharapkan, sejumlah illegal fishing sebagaimana yang dikabarkan nelayan akan dilakukan rapat dengan TNI-AL agar para pelaku illegal fishing tersebut dapat ditangkap dan dikurangi.

Sementara itu, Hasan yang juga warga Kelong mengeluhkan, langkanya BBM di kelurahan tersebut. Meski memiliki uang, namun akibat minimnya BBM, mengakibatkan sebagian nelayan tidak bisa melaut.

Menanggapi hal itu, Bupati Bintan Ansar Ahmad menyatakan, dalam pelaksanan operasional BBM pada pembangkit SPAM dan kebutuhan BBM pada masyarakat lainnya, akan dikoordinasikan melalui aparat kecamatan dan kelurahaan di Kelong, hingga ada alokasi dan penyelesaiannya.