Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sinergi Jadi Kunci dalam Percepatan Transisi Energi dan Interkoneksi Kelistrikan Tanah Air
Oleh : Redaksi
Kamis | 03-02-2022 | 11:08 WIB
Hutama-karya1.jpg Honda-Batam
Jisman P. Hutajulu, selaku Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mengungkapkan tentang 5K Ketenagalistrikan. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya), sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada jasa konstruksi, badan usaha jalan tol dan investasi, terus berinovasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat, dalam pengembangan dunia energi, infrastruktur, dan teknologi, demi percepatan visi Indonesia Maju.

Inovasi ini dilakukan salah satunya dengan menggelar HK ExperTalk, yaitu forum berskala global yang mewadahi perusahaan, institusi pemerintah, akademisi, praktisi, pemerhati, mahasiswa serta pelajar, untuk knowledge sharing dengan para pakar dan profesional. Melalui HK Academy dan HK Center for Knowledge, Research and Innovation (HK Connection), yang keduanya merupakan unit pengelola pengetahuan, riset dan teknologi di Hutama Karya, HK ExperTalk digelar dalam bentuk seri webinar edukatif dan inspiratif, yang mengupas dunia energi, infrastruktur, dan teknologi terkini.

HK ExperTalk yang ke-7 kembali digelar pada Rabu, 26 Januari 2022 lalu, dengan tema 'How Indonesia Power Grid Embrace the Era of Renewable Energy Integration', yaitu tentang bagaimana pengembangan interkoneksi kelistrikan tanah air di masa transisi energi. HK Expert Talk senantiasa menghadirkan menghadirkan pembicara-pembicara kompeten, tak hanya dari sektor pemerintahan, namun juga sektor swasta dan pihak terkait lainnya.

Termasuk juga HK Expertalk ke-7 ini, para pembicara bidang energi dan kelistrikan menyampaikan pentingnya kemajuan teknologi mendukung percepatan transisi energi menjadi Energi Baru Terbarukan (EBT).

Bicara transisi energi, tidak akan lepas dengan interkoneksi kelistrikan yang terjadi pada tanah air. Terkait supply-demand juga harus diharmonisasi secara bertahap sejak sekarang. HK Expertalk ke-7 ini fokus membahas interkoneksi?energi terbarukan di Indonesia, setelah pada webinar-webinar sebelumnya banyak membahas mengenai bagaimana transisi dari penggunaan energi bertenaga fosil menjadi energi terbarukan agar tercipta sistem kelistrikan Indonesia yang stabil.

Jisman P. Hutajulu, selaku Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mengungkapkan tentang 5K Ketenagalistrikan

Adanya interkoneksi kelistrikan antar pulau sangat diharapkan bisa menjadi transisi pengembangan energi. Dalam keynote speech Jisman P. Hutajulu, selaku Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), ketenagalistrikan diuraikan dalam prinsip 5K melingkupi kecukupan, keandalan, keberlanjutan, keterjangkauan, dan keadilan. Prinsip ini mencakup implementasi perencanaan kebutuhan listrik nasional, pemanfaatan digitalisasi juga smart grid untuk efisiensi, dan penggunaan EBT, sementara dalam keterjangkauan dimaksudkan untuk menurunkan biaya pokok penyediaan tenaga listrik. “Prinsip keadilan untuk menjangkau hingga daerah yang memerlukan setidaknya sampai ke daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T),” ungkap Jisman P. Hutajulu.

Menurut Jisman, potensi EBT sangat besar, sementara pemanfaatan masih rendah. Dalam hal ini, Potensi EBT yang teridentifikasi melingkupi PLTA/GL, PLTA, dll. Rencana interkoneksi tenaga listrik pengembangan transisinya telah menghubungkan antar sistem di dalam pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Diantara rencana interkoneksi listrik, sedang direncanakan interkoneksi antar pulau dengan 500 kV. Indonesia juga mencanangkan interkoneksi Sumatera-Malaysia (2030) yang juga mendukung kerangka kerjasama ASEAN Power Grid.

Salah satu syarat yang disampaikan untuk pengembangan EBT yaitu adanya transmisi dalam rencana pengembangan super grid di Nusantara. Fokus kajian super grid akan mengarah antara Kalimantan dan Sulawesi, juga Sumatera dan Jawa. Langkah perancangan undang-undang terkait super grid juga dalam rangka mendukung power grid system, yang bertujuan untuk mendorong dan mempercepat transisi dari energi fosil menjadi EBT di Indonesia.

Pemanasan global terjadi paling besar berasal dari aktivitas manusia, salah satunya dari energi listrik, deforestrasi, dan lainnya. Menurut paparan Fabby Tumiwa selaku Excecutive Director dari Institute for Essential Services Reform (IESR), energi adalah penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca yaitu sebesar 2/3 dari total emisi global. Dalam pertengahan abad ini diharapkan bisa mencapai net zero emission (NZE), khususnya Indonesia yang diharapkan dapat tercapai tahun 2060 atau lebih cepat.?

Penyampaian Fabby Tumiwa?selaku Excecutive Director dari Institute for Essential Services Reform (IESR) mengenai 4 pilar transisi energi Indonesia menuju NZE 2050

Indonesia sebagai negara nomor urut ke-7 dalam menyumbang emisi karbon, diharapkan juga bisa menambahkan target NZE-nya. Terdapat empat Pilar Transisi Energi Indonesia menuju NZE 2050. Di antaranya melingkupi energi terbarukan, penurunan konsumsi energi fosil, elektrifikasi, dan bahan bakar bersih.

"Perlu peningkatan elektrifikasi seperti di sisi industri, penggunaan thermal bisa diganti menjadi listrik sebagai bagian dari transisi energi Indonesia," ujar Fabby Tumiwa.

Dalam pengembangan tenaga surya, Indonesia memiliki potensi teknis Pembangkit Tenaga Surya (PLTS) sebesar 7.700 GW. Potensi untuk EBT paling banyak adalah di luar Jawa, sementara pusat bebannya lebih pada pulau Jawa dan Sumatera. Pengembangan grid interconnection harus mempertimbangkan perluasan grid dan koneksi antar pulau, yang melihat dari kebutuhan dan suplai keseimbangan dengan nusantara. Dari interkoneksi dan menggunakan EBT ini bisa membawa dampak positif dari segi biaya yang jauh lebih murah.

Dalam paparan Mr. Shantakumar MS selaku Vice President Technology, High Voltage Direct Current (HVDC) dari Hitachi Energy India, perubahan dunia yang sangat cepat menyebabkan adanya mega trends yang saat ini terjadi di dunia, khususnya Indonesia. Dari mulai tingginya kebutuhan aturan, keperluan pasar yang terintegrasi, dan tingginya populasi dunia, menuntut tingginya kebutuhan EBT. Interkonektivitas atau transmisi tetap menjadi tantangan dunia dan juga Indonesia. Salah satu solusi yang disampaikan oleh Mr. Shantakumar MS adalah menggunakan High Voltage Direct Current (HVDC) atau teknologi pengiriman transmisi daya listrik, dalam bentuk listrik searah tegangan tinggi yang bisa disampaikan hingga ratusan kilo volt.

Pemaparan oleh Pemateri Mr. Shantakumar MS sebagai Vice President Technology, High Voltage Direct Current (HVDC) dari Hitachi Energy India tentang mega trends dunia terkait kebutuhan enery terbarukan.

Pengaplikasian HVDC bisa membentuk interkoneksi di masa depan, yang bisa menyediakan koneksi antar kota. Sementara, ada dua teknologi tipe sistem transisi yang menggunakan teknologi klasik penggunaan kabel submarine dengan konduktor. Sementara, ada teknologi baru lainnya yang mencakup HVDC dengan teknologi Light yang menggunakan kabel darat langsung di antara koneksi.

Teknologi High Voltage Transmission Line (HVDC) dan High Voltage Alternating Current (HVAC) sudah tersedia di dunia. Di ASEAN sendiri, Power Grid juga sudah diwacanakan untuk target 35% pada renewable energy. Sementara, menurut Novias Nurendra sebagai Direktur Operasi 1 PT. Hutama Karya (Persero), saat ini di seluruh dunia tren pembangunan kabel listrik bawah laut semakin bertambah, hal ini dapat menjadi acuan bagi Indonesia dalam rangka mencapai target bauran serta pemerataan energi yang efisien dan andal, di mana gagasan dari HK adalah suatu transmisi listrik yang terhubung antar pulau yang disebut Indonesia Power Super Highway. Gagasan ini telah dipaparkan oleh Novias saat webinar HK ExperTalk pada 23 April 2021 lalu, diharapkan dengan adanya Indonesia Power Super Highway, pemerataan energi dan pemanfaatan energi terbarukan dapat ditingkatkan.

Novias Nurendra sebagai Direktur Operasi 1 PT. Hutama Karya (Persero), memaparkan manfaat dari Indonesia Power Super Highway

Novias Nurendra juga menyampaikan bahwa kunci dalam pengembangan Indonesia Power Super Highway tersebut, yaitu sinergi dari semua pihak termasuk pemerintah, badan usaha maupun akademisi, sehingga cita-cita ini bisa terwujud bersama.

Seluruh rangkaian webinar HK ExperTalk 2022 ini diselenggarakan secara daring, gratis, bersertifikat, dan terbuka untuk umum, dengan pendaftaran terlebih dahulu. Untuk menonton ulang tayangan Webinar HK Expert Talk Series, serta mendapatkan informasi terkini dari pembangunan ruas tol Trans Sumatera dan informasi terkini mengenai BIM, teknologi terbaru serta edukasi lainnya yang dilakukan oleh PT Hutama Karya (Persero), dapat disaksikan dalam channel Youtube Sahabat Tama: https://www.youtube.com/c/SahabatTama.

Editor: Yudha