Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Malu Disebut Miskin, Pendistribusian Raskin Tersendat
Oleh : Gokli/Dodo
Rabu | 11-07-2012 | 14:31 WIB
raskin-piayu.gif Honda-Batam
Joni Arif, Lurah Mangsang.


BATAM, batamtoday - Pendistribusian beras miskin (raskin) di beberapa kelurahan di Kecamatan Seibeduk tersendat. Pasalnya, banyak masyarakat yang malu disebut miskin setelah ada rencana akan ditempel stiker tanda miskin di rumah penduduk yang menerima raskin tersebut.


Penelusuran batamtoday pada beberapa kelurahan daerah Seibeduk, puluhan ton raskin masih tertahan di kantor lurah. Padahal, dari segi kebutuhan beras tersebut seharusnya sudah habis setelah terdistribusi dari Bulog.

Pendistribusian raskin kepada masyrakat di bulan Juli 2012 ini berbeda jauh dari tahun sebelumnya. Saat ini, pendistribusian raskin tersebut harus melalui pihak kelurahan dengan menggunakan data dari BPS. Sementara, ditahun sebelumnya masih menggunakan data dari perangkat RT/RW.

Seperti di Kelurahan Mangsang, sedikitnya masih tertahan sekitar 5 ton raskin lantaran sebagian warga menjadi enggan untuk mengambilnya. Sekitar 13.605 kilogram raskin yang diperuntukkan bagi 907 kepala keluarga (KK) untuk kelurahan tersebut, baru terdistribusi sekitar 65 persen.

"Penerima raskin untuk tahun ini sebanyak 905 KK, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 652 KK. Sesuai data BPS pendistribusian raskin ini belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat," jelas Joni Arif, Lurah Mangsang, Rabu (11/7/2012) siang.

Tersendatnya pendistribusian ini, kata Joni bukan karena pihaknya yang tak mau melayani melainkan warga yang menjadi enggan setelah rencana penempelan stiker miskin tersebut. Sehingga, pihak kelurahan berupaya melakukan pendataan langsung ke rumah-rumah penduduk.

"Kalau karena kendala warga pindah akan kita alihkan setelah dilakukan pendataan. Namun, yang pasti tersendatnya pendistribusian ini karena sebagian masyarakat enggan ditempel stiker miskin,"tuturnya.

Hal yang sama juga terjadi di Kelurahan Duriangkang, sedikitnya 143 karung berukuran 50 kilogram masih menumpuk di kantor lurah. Padahal, dikelurahan tersebut sesuai data BPS penerima raskin sebanyak 580 KK.

"Kalau tetap menumpuk seperti ini, kami akan bagikan secara langsung setelah melakukan pendataan langsung," terang Lurah Duriangkang, Syaddad Fauzi.

Ironisnya, di Kelurahan Tanjung Piayu ketentuan pendistribusian raskin tidak melalui pihak kelurahan. Melainkan disalurkan langsung kepada pihak RT/RW di kelurahan tersebut. Sekitar 19.425 kilogram raskin sudah habis dibagikan secara merata kepada RT/RW, yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat sesuai data yang mereka miliki.

"Untuk kelurahan ini yang dapat Raskin sebanyak 1.292 KK berkurang dari tahun sebelumnya 1.430 KK. Sebanyak 19.425 kg raskin sudah kami bagikan kepada RT/RW, kalau masalah dilapangan biar mereka aja yang ambil kebijakan," jelas Sopina Benlina, Sekretaris Lurah Tanjung Piayu.