Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tahun Ini Buka Penerimaan CPNS

Jumlah PNS Anambas Belum Mencapai 50 Persen
Oleh : Emmi/Dodo
Rabu | 11-07-2012 | 12:52 WIB
Bupati-Anambas,-T-Mukhtarud.gif Honda-Batam
Tengku Mukhtaruddin, Bupati Kepulauan Anambas.

ANAMBAS, batamtoday - Memasuki tahun ke-5 usia Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA), ternyata ketersediaan tenaga Pegawai Negeri Sipil yang ada di KKA masih kurang dari 50% dari kebutuhan standart KKA.


Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati KKA, Drs. Tengku Mukhtaruddin di sela-sela kegiatannya mengangkat sejumlah CPNS menjadi PNS.

"Kita sudah memasuki tahun ke-5, tapi PNS kita belum juga mencapai 50%. Masih banyak tenaga yang kurang," ujar Tengku.

Menurut data yang diungkapkan Tengku, sampai hari ini KKA baru memiliki 1.687 PNS, baik tenaga kesehatan, tenaga teknis dan guru. Sementara idealnya KKA harus memiliki 3.750 PNS.

"Kita baru punya 1687 PNS, padahal idealnya kita harus memiliki 3.750 orang PNS. Jadi menurut persentasi tenaga PNS kita belum mencapai 50%," papar Tengku.

Untuk memenuhi kuota PNS yang kurang, Tengku mengaku telah mengupayakan beberapa cara, khususnya mengusahakan KKA bisa mendapatkan jatah penerimaan PNS tahun 2012 ini. Dengan usaha tersebut, alhasil tahun ini KKA mendapatkan jatah untuk menerima PNS.

"Kita sudah mengupayakan supaya tahun 2012 kita bisa menerima PNS. Dan hasilnya Alhamdulilah Anambas satu-satunya Kabupaten di Provinsi Kepri yang mendapat jatah penerimaan PNS tahun 2012," ungkap Tengku.

Tengku juga memaparkan bahwa untuk penerimaan PNS berikutnya KKA akan berfokus kepada tenaga teknis. Pasalnya Tengku menilai kebutuhan akan tenaga guru dan kesehatan sudah memenuhi kuota, belum lagi ditambah putra-putri daerah yang disekolahkan ke luar KKA untuk memenuhi kuota tenaga kesehatan dan tenaga guru.

"Kita akan berfokus ke tenaga teknis. kalau tenaga kesehatan dan guru kita sudah berlebih. Anak-anak kita yang disekolahkan juga akan segera datang untuk memenuhi kuota tenaga kesehatan. Jadi saya rasa untuk tenaga kesehatan dan guru kita sudah cukup," jelas Tengku.