Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kecurangan Pilwako Tanjungpinang Berpotensi Massif-Terstruktur
Oleh : Ade Kelana/Charles/Dodo
Selasa | 10-07-2012 | 18:43 WIB
zamzami-a-karim.gif Honda-Batam
Zamzami A Karim.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Pengamat politik lokal Zamzami A Karim mengatakan kurangnya transparansi KPU dan Panwasda Kota Tanjungpinang dalam pelaksanaan pesta demokrasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang akan mengarah kepada tarik menarik kepentingan masing-masing calon sehingga akan mengancam proses demokrasi yang berpotensi curang secara massif dan terstruktur.


Akibatnya, selain akan menimbulkan munculnya gugatan di masa yang akan datang, pemerintah daerah dan rakyat secara otomatis akan dirugikan dengan besarnya biaya Pilwako yang akan ditanggung APBD.

"Kita sangat mengharapkan, KPU dan Panwsda Tanjungpinang dapat bekerja dengan transparan dan akuntabel serta netral dalam setiap tahapan kegiatan Pilwako di Tanjungpinang," ujarnya kepada batamtoday, Selasa (10/7/2012).

Dikatakan Zamzami, KPUD dan Panwasda dibentuk sebagai lembaga independen dan harus netral dari kepentingan tarik menarik politik masing-masing kandidat yang sedang berkompetisi.

"KPU harus bisa mengusahakan dalam melaksanakan tugas tugasnya jangan sampai ketidaknetralan tersebut terjadi dalam pelaksanaan Pilwako," kata dia

Zamzami juga mengingatkan, jangan akibat dari ketidakterbukaan,  akuntabilitas serta netralitas KPU dan Panwasda dalam setiap pelaksanaan Pilwako, akan berakibat fatal, hingga menuai gugatan dari masyarakat khususnya masing-masing calon.

"Profesionalisme KPU dan Panwasda sangat dibutuhkan dalam masalah keakuratan data pemilih tetap, perhitungan suara, mobilisasi dan masalah money politics jika ada ditemukan," ujarnya

Selain itu, sinergitas antara KPU dan Panwasda Tanjungpinang juga sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan dan pengawasan setiap tahapan Pilwako secara ketat terhadap perilaku para kontestan maupun tim sukses masing-masing pasangan calon.

"Kita sangat mengharapkan, KPU dan Panwas dapat bekerja secara profesional akuntabel, dan mengawasi secara ketat dalam setiap tahapan pelaksanaan Pilwako hingga tidak ada satu pihak-pun kepentingan kelompok tim sukses maupun siapa saja yang bisa masuk dan mempengaruhi pemikiran mereka," ujar Zamzami.

Dalam kesempatan itu, Dosen Stisipol Raja Ali Haji Tanjungpinang ini juga mengingatkan, pemerintah agar tidak memberikan tekanan maupun manuver dalam pengucuran dana anggaran, sebagaimana KPU dan Panwasda melekat dalam institusi pemerintah, khususnya dalam kesekretariatan dan anggaran.

"Jangan gara-gara hubungan kesekretariatan ini, terjadi tarik menarik kepentingan, untuk menyeret atau menggiring KPU menjadi partisan pada salah satu calon, hingga tidak netral dalam melaksanakan tugas Pilwako Tanjungpinang," pungkasnya.