Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BP Batam Teken Kerja Sama dengan PT Bandara Internasional Batam

Proyek KPBU Bandara Hang Nadim, Wujudkan Batam Jadi Hub Logistik Internasional
Oleh : CR-8
Selasa | 21-12-2021 | 16:36 WIB
teken-PKS-Proyek-KPBU.jpg Honda-Batam
Penandatanganan PKS BP Batam dengan PT Bandara Internasional Batam, terkait proyek KPBU Bandara Hang Nadim, Selasa (21/12/2021) di Hotel Radison Batam. (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - BP Batam melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Bandara Internasional Batam selaku Badan Usaha Pelaksanaan (BUP) yang dibentuk oleh Konsorsium PT Angkasa Pura I (AP-I) - Incheon International Airport Corporation (IIAC) - PT Wijaya Karya Tbk, Selasa (21/12/2021) di Hotel Radison Batam.

Kerja sama ini untuk pengelolaan (desain, pembangunan, pembiayaan, pengalihan, pengoperasian dan pemeliharaan) Bandara Hang Nadim. Di mana, PT Bandara Internasional Batam merupakan pemenang lelang pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Internasional Hang Nadim Batam dengan masa pengelolaan 25 tahun.

Penandatanganan dilakukan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi dengan Direktur Utama BUP PT Bandara Internasional Batam, Pikri Ilham. Penandatanganan disaksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto secara virtual, Wakil Kepala BP Batam dan seluruh Deputi BP Batam, Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi, President and CEO IIAC Kyung-Wook Kim, dan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk [WIKA], Agung Budi Waskito.

Konsesi dilaksanakan dalam waktu 25 tahun dengan ruang lingkup, meliputi renovasi, pengelolaan dan pemeliharaan terminal penumpang existing; Pembangunan, pengelolaan, pemeliharaan terminal penumpang baru (terminal 2); Pembangunan, pengelolaan, dan pemeliharaan infrastruktur sisi darat lainnya, infrastruktur sisi udara, dan Pengelolaan terminal kargo baru.

Ketua BP Batam, Muhammad Rudi menyampaikan, dengan meningkatnya jumlah penumpang, maka diperlukan kesiapan infrastruktur yang memadai dan bertaraf internasional.

Saat ini, Bandara Internasional Hang Nadim Batam melayani lalu lintas penumpang sebanyak 3 - 3,5 juta per tahun, sebelum pandemi Covid-19 sesuai laporan pada tahun 2017 mencapai 6 - 6,3 juta penumpang per tahun.

"Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh perusahaan yang terlibat dalam kerja sama ini dan semua instansi yang ikut mendukung program pembangunan dan pengelolaan Bandara Internasional Hang Nadim di dua Terminal Penumpang dan satu Terminal Cargo. Setelah ditandatangani perjanjian kerja sama ini, saya harap pembangunan dan pengelolaan Bandara secepatnya terwujud," ucap Muhammad Rudi, dalam sambutannya.

Lanjutnya, letak Pulau Batam yang strategis membuat Batam berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Ada beberapa industri akan turut dikembangkan di Batam, seperti industri digital kreatif, industri hub logistik internasional dan perdagangan serta industri pariwisata, sehingga bisa menjadi penggerak ekonomi nasional.

"Ada 350 hektar yang akan dikelola PT Bandara Internasional Batam dengan investasi sebesar Rp 6,9 triliun, untuk menjadikan Bandara Hang Nadim sebagai Bandara Modern dan bertaraf Internasional. Bandara Hang Nadim sendiri memiliki landasan pacu terpanjang di Asia yaitu 4.025 meter dan menjadikan Bandara Hang Nadim bertaraf internasional," jelasnya.

Untuk meningkatkan pariwisata, Bandara Hang Nadim akan membuka jalur penerbangan internasional lebih banyak, sebanyak 11 rute target 1,5 juta untuk kunjungan Wisman, 39,1 juta untuk kunjungan domestik pada tahun 2047.

Sementara Pikri Ilham Kurniansyah, menyampaikan, untuk menjadikan Bandara Hang Nadim sebagai Bandara yang baru modern dan berbasis digitalisasi, kerja sama konsorsium ini merupakan langkah baik untuk mewujudkan target sebagaimana telah disebutkan Kepala BP Batam.

"Sesuai arahan Presiden RI dan Menteri BUMN pembangunan tidak semata-mata membebankan APBN, kehadiran Incheon Internasional Airport dan keterlibatan pengusaha lokal serta pelaku usaha kecil juga ikut mendukung dalam kerja sama ini nantinya. Itu akan memperkuat posisi Bandara Hang Nadim sebagai Bandara bertaraf internasional," kata Direktur Utama BUP PT Bandara Internasional Batam.

Kata dia, dengan kolaborasi dan keahlian masing-masing anggota konsorsium akan memberikan nilai tambah dan kontribusi lebih terhadap perekonomian wilayah Batam dan sekitarnya. "Sebagai badan usaha pelaksana perwakilan konsorsium Angkasa Pura I, kami berkomitmen untuk menjalankan strategi pengelolaan dan pengembangan Bandara Hang Nadim Batam sesuai yang telah ditetapkan pemimpin konsorsium, yaitu Angkasa Pura I yang didukung oleh anggota konsorsium yaitu Incheon International Airport Corporation dan Wijaya Karya," jelasnya.

Sebagai pemimpin konsorsium, Angkasa Pura I akan bertanggung jawab dalam hal manajemen operasional dan komersial secara umum. Sementara itu, IIAC memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam hal pemasaran dan strategi pengembangan bandara secara umum. Sedangkan WIKA selaku BUMN bidang konstruksi yang terintegrasi dengan industri pendukungnya memiliki tanggung jawab dalam hal manajemen infrastruktur Bandara.

Sementara itu, President and CEO Incheon International Airport Corporation (IIAC) Kyung-Wook Kim mengatakan, penandatanganan perjanjian kerja sama hari ini merupakan proyek kerja sama Pemerintah-Swasta jangka panjang pertama Korea di luar negeri. Oleh karena itu hal ini menandai tonggak penting dalam kerja sama masa depan antara Korea dan Indonesia di sektor penerbangan.

Bandara Incheon hingga saat ini telah mengukuhkan posisinya sebagai Bandara hub utama yang menghubungkan dua pasar penerbangan terbesar di dunia, Asia dan Amerika Utara. "Partisipasi kami dalam proyek ini akan mendukung pengembangan kedua Bandara di masa depan, menciptakan sinergi di berbagai bidang pembangunan dan pengoperasian Bandara. Sinergi ini dapat dicapai dengan memanfaatkan jaringan penerbangan Bandara Incheon yang kuat di Asia Timur Laut dan Amerika dan menghubungkannya dengan Bandara domestik Batam rute untuk memperluas konektivitas," jelas dia.

Bandara Hang Nadim akan menjadi portofolio Bandara di Indonesia yang juga akan melayani penumpang internasional dengan tujuan wisata. Melalui salah satu strategi pemasaran K-Culture Marketing yang diusung oleh IIAC, maka Batam akan menjadi destinasi wisata baru yang akan mampu mendongkrak kedatangan wisawatan mancanegara.

Duta besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Dong Jin menyampaikan, saat ini hubungan antara Korea dengan Indonesia sangat erat dibandingkan sebelumnya. Sebelumnya Korea dengan Indonesia pernah membangun strategi kerja sama dalam bidang electrical, battery ecosystem, dan juga dalam penanganan Covid-19.

"Kami (Korea) percaya Batam akan menjadi pusat kota yang maju di masa mendatang dan saat ini Korea Selatan dengan Indonesia akan melakukan kerja sama dalam bidang ekonomi yaitu mengembangkan Hang Nadim Airport menjadi Bandara yang bertaraf internasional tahun depan," ucapnya.

Sementara Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto secara virtual menyampaikan, proses kerja sama ini sudah dimulai sejak tahun 2020, dan sudah melalui mekanisme sesuai dengan aturan yang berlaku serta sudah mendapatkan pemenang yaitu PT Bandara Internasional Batam untuk bekerjasama konsorsium dengan Incheon Internasional Airport. "BP Batam agar dapat menangkap peluang untuk pasar jalur penerbangan seperti Korea Selatan kemudian ekspansi ke Malaysia dan jalur internasional yang lain seperti Tiongkok dan jalur internasional lainnya dan membuka kembali jalur Haji dan Umrah. Dengan satatus Batam, Bintan dan Karimun (BBK) sebagai Free Trade Zone ini sangat mendukung kegiatan industri pariwisata dan industri lainnya," kata Menko Airlangga.

Editor: Gokli