Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cegah Varian Omricron, Satgas Minta Perketat Pengawasan Pintu Keluar-Masuk Kepri
Oleh : Redaksi
Rabu | 01-12-2021 | 11:48 WIB
vaksinasi-polda-kepri16.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Vaksinasi Covid-19 Polda Kepri beberapa waktu lalu. (Dok BTD)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau antisipatif terhadap potensi penyebaran varian Omricron atau B.1.1.529.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Selasa (1/12/2021), mengatakan, pemerintah semakin serius memperhatikan permasalahan ini setelah ditemukan dua kasus baru varian Omricron di Singapura.

Kepri, terutama Batam, Bintan dan Tanjungpinang merupakan wilayah yang berdekatan atau bertetangga dengan Singapura sehingga perlu mewaspadai virus yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan tersebut.

"Apalagi Kepri masih memiliki hubungan dengan Singapura, terutama dalam pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan warga Singapura yang berbisnis atau yang memiliki keahlian bekerja di sejumlah perusahaan seperti di Batam dan Bintan," ujar Tjetjep, seperti dilansir laman Diskominfo Kepri.

Upaya pencegahan yang dilakukan agar varian Omricron tidak masuk ke wilayah Kepri, yakni dengan memperketat pengawasan di pintu keluar-masuk, seperti pelabuhan internasional. Pemeriksaan di pelabuhan diperketat, dan seluruh warga dari Singapura yang masuk ke Batam wajib diperiksa kesehatannya secara intensif sehingga dapat dipastikan tidak tertular COVID-19 maupun Omicron.

Peralatan PCR yang dimiliki Kepri belum mampu mendeteksi Omicron sehingga sampel dari hasil tes usap harus dibawa ke Jakarta.

"Warga asal Singapura harus menjalani isolasi sampai pastikan tidak tertular COVID-19," kata mantan Kadis Kesehatan Kepri ini.

Tjejtep mengungkapkan, jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri sebanyak 10 orang. Total pasien COVID-19 di Kepri sejak pandemi sampai sekarang mencapai 53.878 orang, tersebar di Batam 25.927 orang, Tanjungpinang 10.230 orang, Bintan 5.583 orang, Karimun 5.487 orang, Anambas 1.846 orang, Lingga 2.310 orang, dan Natuna 2.495 orang.

Total jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 sejak pandemi mencapai 52.109 orang, tersebar di Batam 25.078 orang, Tanjungpinang 9.826 orang, Bintan 5.403 orang, Karimun 5.325 orang, Anambas 1.799 orang, Lingga 2.225 orang, dan Natuna 2.453 orang.

Total jumlah pasien yang meninggal dunia sejak pandemi COVID-19 sebanyak 1.759 orang, tersebar di Batam 842 orang, Tanjungpinang 402 orang, Bintan 180 orang, Karimun 161 orang, Anambas 47 orang, Lingga 85 orang, dan Natuna 42 orang.

Tjetjep mengingatkan warga untuk tetap waspada dengan tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan agar tidak tertular COVID-19. Mobilitas penduduk yang cukup tinggi menyebabkan masyarakat perlu tetap waspada.

Editor: Yudha