Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pedagang Kaki Lima Tuding Razia Satpol PP Diskriminatif
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Jum'at | 06-07-2012 | 16:17 WIB
pkl-lapak.gif Honda-Batam
Ilustrasi razia PKL oleh Satpol PP Batam.

BATAM, batamtoday - Pedagang kaki lima (PK5) di beberapa lokasi di Batam mengeluh atas sikap dari petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam melakukan penertiban, sebab selain arogan, petugas terkesan ada diskriminasi saat melaksanakan tugas.


Seperti penertiban PK5 di daerah Sei Panas, Kamis kemarin (5/7/2012), petugas Satpol PP langsung melakukan penertiban dengan mengangkut seluruh dagangan milik pedagang tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

"Petugas Satpol PP langsung mengangkut barang dagangan saya ke dalam truk saat penertiban kemarin," ujar Iwan, salah satu pedagang stiker di daerah Sei Panas kepada batamtoday, Jumat (6/7/2012).

Tanpa basa-basi, lanjut Iwan, petugas itu mengangkut barang dagangan saya dan melemparkan ke dalam truk, bukannya disusun dengan rapi.

"Itukan barang dagangan dan modal bagi saya berjualan, jika ditertibakan jangan secara brutal, mana peri kemanusian mereka," keluh Iwan.

Anehnya, lapak PK5 lain yang tak jauh dari tempatnya berjualan sama sekali tak ditertibkan dalam penertiban itu, diduga karena pedagang di sana ada setoran bulanan, jadi lokasinya aman dan bebas untuk berjualan.

"Ada lapak yang tak ditertibkan karena mereka setoran ke oknum petugas Satpol PP, apakah itu bukan diskriminasi," terang lelaki asal Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) ini.

Senada dengan Iwan, Gatot, pedagang lainnya, juga mengeluh dengan sikap diskriminasi petugas Satpol PP, sebab dirinya juga memberikan setoran yang setiap harinya dikutip oknum petugas, masih juga ditertibkan barang dagangannya, bahkan ada yang tak dipulangkan.

"Padahal kami juga ada beri setoran kepada oknum Satpol PP, tapi masih juga ditertibkan. Kami ini pedagang yang memiliki usaha, kenapa bukan pengemis saja yang ditertibkan," kata Gatot.

Jika memang tempat usaha kami ini mengganggu, mengapa pemerintah tak menyediakan tempat agar kami bisa berjualan dan tak terganggu dengan penertiban seperti ini.

"Seharusnya jika kami dibilang kami mengganggu ketertiban umum, sediakan tempat buat kami berjualan dan berapa biaya untuk itu pasti kami akan bayar," sambungnya.

Sebagaimana diketahui, penertiban terhadap PK5 ini dilakukan karena ada laporan tentang aktivitas pedagang yang menggangu keselamatan pengendara karena berjalan di pinggir jalan.

Adapun tempat-tempat yang dilakukan penertiban kemarin, antara lain, kawasan Bengkong, Sei Panas dan Batam Centre.

Sementara itu, Kakansatpol PP, Hendri ketika akan dikonfirmasi batamtoday tentang aksi arogan anggotanya dalam penertiban PK5 itu belum bisa memberikan keterangan karena sedang ibadah umroh.

"Maaf saya sedang umroh," ujar Hendri singkat.