Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepala Daerah Diminta Waspadai Kenaikan Kasus Covid-19
Oleh : Redaksi
Kamis | 28-10-2021 | 09:56 WIB
stop-covid1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh kepala daerah untuk mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 sekecil apapun dengan menggencarkan strategi antisipatif, mulai penguatan protokol kesehatan (prokes) hingga percepatan vaksinasi.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate menjelaskan, dari data evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terlihat peningkatan kasus Covid-19 di 105 kabupaten/kota, antara lain di Maluku Utara, Papua Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tenggara.

Meski angka kenaikan terbilang kecil, Johnny menegaskan agar kepala daerah terus memantau data dan memperkuat strategi antisipatif.

"Kenaikan angka Covid-19 yang masih kecil itu harus jadi perhatian bersama karena saat ini berbagai aktivitas dan mobilitas masyarakat sudah mulai dibuka kembali, terlebih kita akan memasuki periode akhir tahun," katanya.

Dia mengingatkan, semua pemangku kepentingan semestinya belajar dari pengalaman terdahulu, di mana pelonggaran mobilitas dan aktivitas, terlebih jelang akhir tahun, berpotensi melahirkan lonjakan kasus Covid-19. Sehingga, kenaikan kasus yang masih rendah saat ini dapat menjadi alarm untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Gubernur, wali kota, bupati, pangdam, kapolda, dan juga dandim harus memperkuat cakupan vaksinasinya, 3T (testing, tracing, treatment), dan penggunaan PeduliLindungi di berbagai tempat, seperti mal, kafe, pasar, dan tempat wisata," ujar Johnny.

Sebagai tindakan preventif, pemerintah telah mengumumkan akan meniadakan cuti bersama Natal pada 24 Desember mendatang, juga menerbitkan edaran yang melarang ASN mengambil cuti pada momen libur nasional.

Johnny menyatakan, kebijakan tersebut diambil semata sebagai bentuk perlindungan terhadap seluruh warga Indonesia. Selain itu, kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi prokes dan manajemen pengawasan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas juga harus ditingkatkan.

Untuk itu, masyarakat diingatkan agar tidak terlena dengan adanya penurunan kasus belakangan ini, apalagi hingga mengabaikan penerapan prokes. Setiap kelalaian dan pengabaian pelaksanaan prokes bisa berakibat fatal.

"Diperlukan dukungan seluruh pemangku kepentingan di daerah untuk meningkatkan pengawasan dan bahu membahu untuk memulihkan Indonesia. Semua harus dilakukan demi melindungi rakyat kita dari risiko Covid-19, dan juga mengakselerasi pemulihan ekonomi," ujarnya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha