Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tuntut Penuntasan Korupsi Lahan PT TPD dan PT KB

Ratusan Warga Dompak Turun ke Jalan
Oleh : Charles/Dodo
Rabu | 04-07-2012 | 13:49 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Ratusan warga Dompak, Tanjungpinang yang terdiri dari orang tua dan anak-anak, melakukan aksi turun ke jalan menuntut dugaan penuntasan dugaan korupsi lahan yang dilakukan PT Terira Pratiwi Development (TPD) dan PT Kemayan Bintan (KB), Rabu (4/7/2012).


Warga yang dikoordinir Zamrianto bersama ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Dompak, Sahrin ini mendatangi sejumlah instansi masing-masing Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bintan dan Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau.

Dalam aksinya, warga meminta agar pemerintah memperjelas status kepemilikan lahan milik mereka yang hingga saat ini pengeluaran sertifikatnya tidak bisa dikeluarkan oleh instansi terkait.

Warga menuding PT TPD dan PT KB telah melakukan tindak pidana penyalahgunaan lahan mangrove di Dompak yang awalnya disebut akan dijadikan sebagai kota satelit dan dibangun perumahan elit, namun kenyataannya justru dijadikan areal pertambangan bauksit oleh kedua perusahaan itu.

"Reklamasi pascapenambangan hingga kini juga tak pernah dilakukan oleh kedua perusahaan itu," kata Zamrianto.

Dia juga mengatakan dua perusahaan itu juga telah melakukan klaim terhadap lahan milik warga padahal belum pernah memberikan ganti kerugian sepeser pun.

Menurutnya, selama ini instansi terkait juga tidak pernah memberikan kemudahan bagi warga dalam mengurus sertifikat lahan miliknya.

"BPN sebagai instansi pemerintah yang seharusnya netral justru mengatakan warga silakan mengurus surat tanah maupun sertifikat ke PT TPD dan PT KB. Ada apa ini," ujar Zamrianto seraya menyebut BPN justru menjadi corong kepentingan dua perusahaan tersebut.

Warga juga meminta agar Kejaksaan Agung intens menangani kasus ini mengingat telah terjadi pengingkaran fungsi Hak Guna Bangunan yang diberikan kepada dua perusahaan itu.

Hingga berita ini diungggah, aksi yang dilakukan ratusan warga Dompak tersebut masih berlangsung.