Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

14 TKI Kembali Dideportasi dari Malaysia

9 Tahun di Malaysia, Murfi Lupa Alamat Rumah
Oleh : Roni Ginting/Dodo
Senin | 02-07-2012 | 16:48 WIB
tki-lupa-kampung.gif Honda-Batam

PKP Developer

Murfi, TKI asal Blitar yang sudah tak ingat lagi dengan alamat di kampungnya.

BATAM, batamtoday - Murfi Andani (21), tenaga kerja Indonesia yang dideportasi dari Malaysia kebingungan. Setelah sembilan tahun merantau, dia kehilangan komunikasi dengan semua keluarga, bahkan alamat rumahnya di Blitar, Jawa Timur sudah tidak ingat lagi.


"Saye tak ingat lagi dimana rumah, gak tau mau pulang kemana. Tak tau alamat keluarga dimana. Nama ayah Hidayat, nama ibu Mardiyah," ujar Murfi kepada batamtoday, Senin (2/7/2012).

Dikisahkan Murfi, dia pergi ke Malaysia saat usianya masih berumur 13 tahun pada tahun 2003 silam. Karena ingin membantu orang tua, dia nekat berangkat hanya bermodalkan pasport pelancong tanpa dilengkapi dokumen tenaga kerja lainnya.

"Berangkat lewat Batam ke Malaysia. Waktu itu masih kelas 6 SD, umur saya dituakan biar bisa berangkat ke sana," kenangnya.

Agen ilegal yang membawanya ke Malaysia menjanjikan kerja dirumah makan, tapi pada kenyataannya, dia malah kerja sebagai pembantu rumah tangga. Selama bekerja, dia seringkali mendapat perlakuan kurang enak dari sang majikan, sering dimarah dan dikasari ketika berbuat salah.

"Dia bilang kerja kedai, tapi jadi pembantu," ujar Murfi.

Akhirnya, setelah mendapat saran dari sang pacar Mohammad Fairul Isa, tanpa didampingi oleh siapapun karena sudah tidak tahan lagi. Sembilan tahun bekerja, tidak dapat hasil apapun karena tidak digaji, bahkan tas miliknya telah dibuang oleh majikan.

"Sekarang ini saye kosong, tak ade ape-ape. Uang tak ada, pasport, KTP atau apapun juga," keluhnya dengan logat Melayu.

Sementara itu, Febrina, pendamping TKI dari Kemensos RI mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinsos di Blitar, Jawa Timur untuk mencari tahu alamat keluarga Murfi.

"Kita akan cari alamatnya di Blitar, koordinasi dengan Dinsos disana," ujar Febri.

Febrina menambahkan, Murfi dideportasi dari Johor Baru, Malaysia bersama 12 orang lainnya, termasuk satu bayi. Ada yang berasal dari Lampung, Sidoarjo, Tangerang, Karawang, Mojokerto, Probolinggo, Medan dan Atambua.

"Rencananya akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing," ujar Febrina.