Layani 5.366 Pasien

BATAMTODAY.COM, Karimun - Kegiatan Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II, yang telah 10 minggu berlabuh di dermaga Satpolairud Polda Kepri Pulau Kundur, Kabupaten Karimun, untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat, berakhir dan secara resmi ditutup oleh Bupati Karimun Aunur Rafiq pada Minggu (29/8/2021).

RSA Nusa Waluya II yang dimiliki Yayasan Dokter Peduli atau doctorSHARE tersebut akan melanjutkan perjalanan ke Kota Baru, Kalimantan Selatan, untuk melaksanakan kegiatan yang serupa.

Aunur Rafiq menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena telah membantu memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat Kabupaten Karimun, khususnya di pulau Kundur selama sepuluh minggu.

Pelayanan kesehatan yang diberikan dengan penuh keramahan dan senyum sangat dirasakan sekali oleh masyarakat ketika berobat.

Bupati Aunur Rafiq pun berharap pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya IIyang bisa diikuti oleh pelayan di Karimun, baik di puskesmas maupun RSUD.

"Selamat jalan dan selamat bertugas di tempat yang baru, tetap semangat, tetap mengabdi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini," ungkap Rafiq.

"Pengabdian ini tidak akan sia-sia ini akan bernilai amal ibadah dan amal jariah yang kelak akan di balas oleh Allah SWT."

Pada kesempatan tersebut, Direktur RSA Nusa Waluya II, dr. Ivan Reynaldo Lubis menjelaskan bahwa mereka melaksanakan pelayanan dari 21 juni hingga 23 Agustus atau sudah 10 minggu lamanya.

"Selama di Kundur, tercatat pasien poli ada 3.972 pasien, 126 pasien IGD, 82 pasien Rawat inap, 454 pasien poli kandungan, 478 pasien poli gigi, 228 pasien operasi, 108 pasien operasi katarak, sehingga total ada sebanyak 5.366 pasien yang kami layani selama kami di sini," ujar dr Ivan.

dr. Ivan juga mengucapkan terimakasih kepada Pemda Karimun karena sangat membantu dalam pelayanan kesehatan.

"Kami akan melanjutkan perjalanan menuju Kota Baru Kalimantan Selatan untuk memberikan pelayanan kesehatan di sana hingga bulan Desember. Rumah sakit Apung ini akan terus menjangkau Indonesia dari Sumatera sampai Papua," tutupnya.

Editor: Yudha