Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sukses PON XX Papua Momentum Membangun Optimisme Bangsa
Oleh : Opini
Jumat | 20-08-2021 | 15:15 WIB
A-RAKOR-KONI-KEPRI1.jpg Honda-Batam
Ketua KONI Kepri, Usep seusai menggelar rapat koordinasi meraih sukses atlet Kepri di PON Papua. (Foto: Hadli)

Oleh Reza Pahlevi

KESUKSESAN pelaksanaan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX Papua akan menjadi ajang membangun optimisme bangsa. Apalagi, event ini diselenggarakan di Provinsi Papua yang jauh dari ibukota. Kelancaran acara tersebut tentu saja akan menjadi pembuktian bahwa setiap daerah mampu menyelenggarakan acara nasional.

Dengan melandainya kasus covid-19, kita berharap agar PON Papua dapat menjadi momentum kebangkitan bangsa Indonesia. Dalam hal ini Papua harus bisa membuktikan bahwa Provinsi Papua dapat menyelenggarakan PON XX secara aman dan tanpa gangguan yang berarti.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memastikan persiapan PON dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) Papua berjalan lancar menjelang pelaksanaannya yang akan digelar pada 2 Oktober mendatang.

Dalam kesempatan rapat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua secara virtual di Jakarta, Zainudin menyampaikan progres kesiapan sarana dan prasarana secara umum berjalan baik. Ia juga menuturkan persiapan infrastruktur dilaporkan tidak ada masalah, dan komunikasi Panitia Besar PB PON dengan sub-sub yang ada juga sudah bagus.

Ketua Harian PB PON, Yunus Wonda menuturkan, pihaknya saat ini tengah fokus dalam hal pengiriman barang yang berkaitan dengan PON Papua, seperti perlengkapan pertandingan setiap cabang olahraga.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman menjelaskan bahwa jadwal kedatangan technical delegate direncanakan pada 15 September, sedangkan atlet akan mulai tiba di Papua empat hari setelahnya atau pada 19 September sebelum mengikuti PON Pemuda pada 2-15 Oktober.

Sebelumnya, Keluarga besar Suku Manuri menyatakan bahwa mereka siap mendukung pelaksanaan PON XX. Kepala suku Manuri, Soleman Manuri mengatakan, sebagai bentuk dukungan yang akan dilakukan dalam menyukseskan PON itu, suku Manuri akan menampilkan kearifan lokal berupa kuliner-kuliner lokal, untuk memanjakan mata dan lidah para tamu maupun atlet yang datang dari luar Papua.

Untuk itu, Soleman mengajak kepada seluruh orang asli Papua (OAP) agar tidak jadi penonton saja dalam pelaksanaan PON XX, tetapi terlibat dalam menyukseskan agenda nasional tersebut.

Sementara itu, Duta PON XX Papua, Boaz Solossa, memastikan bahwa PON XX akan tetap terlaksana. Hal tersebut disampaikan Boaz menyusul kabar PON akan kembali mundur akibat dampak dari peningkatan kasus Covid-19.

PON Papua semula akan berlangsung pada Oktober 2020, kemudian dimundurkan pelaksanaannya satu tahun karena wabah virus corona yang terjadi secara global dalam grafik yang tinggi. Maka secara tak langsung ikut terimbas pada persiapan Panitia Besar (PB) PON. Multievent olahraga empat tahunan itu pun akhirnya diputuskan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021.

Bagi Papua, PON adalah event yang sangat penting, karena event ini tentu saja akan menjadi nilai tambah bagi pemerataan pembangunan di Papua hingga pemerataan pembangunan ekonomi di Papua. Karena sukses PON tidak hanya soal sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi saja.

Event nasional ini patut didukung karena PON mampu meningkatkan ekonomi masyarakat di kampung-kampung apalagi masyarakat bisa menjual aksesoris khas lokal Papua, juga makanan-makanan khas lokal bisa dijual di tempat wisata. Hal itu tentu saja akan mendongkrak penjualan ekonomi bahkan PAD di setiap daerah yang ditunjuk sebagai cluster PON.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempercepat vaksinasi covid-19 di sejumlah kota/kabupaten di Papua. Hal ini bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan PON XX pada 2-15 Oktober 2021.

Pada kesempatan Berbeda, Drs. Romanus Mbaraka, MT menuturkan, bahwa dirinya optimes jika Perhelatan PON XX harus tetao terselenggara sesuai jadwal. Menurutnya, PON XX merupakan jati diri orang Papua dan harus tetap terlaksana dengan sukses, kendati dihadapi berbagai kalangan apapun.

Bupati Mbaraka menyebutkan, kesepakatan soal anggaran atau pembiayaan sudah selesai, walaupaun ada selisih paham sana-sini antara PB PON dan Sub PB PON. Meskipun hal itu menjadi bagian dari proses yang berjalan.

Kesuksesan PON XX Papua adalah harga mati, event multicabang ini sudah semakin dekat, tentu saja setiap daerah akan menunjukkan performa terbaiknya agar nantinya dapat membawa pulang medali dari bumi Cenderawasih.*

Penulis adalah pengamat sosial bermestautin di Depok