Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Singapura Izinkan Warga Alergi mRNA Disuntik Vaksin Sinovac
Oleh : Redaksi
Selasa | 03-08-2021 | 09:40 WIB
vaksin_sinovac_istimewa2.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Singapura - Pemerintah Singapura memperisalakan warga yang mengalami reaksi alergi setelah menerima dosis pertama vaksin corona jenis mRNA untuk disuntik Sinovac.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Senior Negara untuk Kesehatan Janil Puthucheary di sidang parlemen, Senin (2/8/2021).

Kata dia, orang yang menerima vaksin Covid-19 dengan cara seperti itu akan dianggap telah divaksinasi lengkap.

"Kementerian Kesehatan telah menetapkan program kesehatan masyarakat bagi orang-orang ini untuk divaksinasi di klinik di rumah sakit umum untuk pemantauan lebih dekat, mengingat reaksi alergi mereka sebelumnya," kata Puthucheary seperti dikutip dari Channel News Asia.

Vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna, yang disetujui dalam program nasional Singapura menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA). Metode itu mengajarkan sel untuk membuat protein yang memicu respons imun di dalam tubuh.

Berbeda dengan vaksin Sinovac, yang dikenal sebagai CoronaVac. Vaksin tersebut menggunakan partikel virus corona tidak reaktif yang telah dimatikan untuk merangsang perlindungan antibodi tubuh.

Vaksin Sinovac saat ini diizinkan untuk diberikan di Singapura di bawah rute akses khusus, setelah disetujui untuk penggunaan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kementerian Kesehatan Singapura menjelaskan, individu yang ingin menerima vaksin Sinovac di bawah rute akses khusus dapat melalui program khusus.

Program itu dibentuk pada awal Juli dan diperuntukkan bagi mereka yang mengalami alergi pada dosis pertama. Mereka dapat divaksinasi di rumah sakit sehingga mendapat pemantauan lebih dekat dari setiap efek samping.

Hal ini berdasarkan pertimbangan reaksi alergi dan kurangnya data tentang profil keamanan bagi penerima vaksin Sinovac setelah satu dosis vaksin mRNA.

"Mereka akan menerima dua dosis vaksin Sinovac," kata Depkes.

Kementerian Kesehatan pada 28 Juli lalu telah menghubungi sekitar 5.000 orang tersebut. Dari jumlah itu, lebih dari 2.000 orang telah menunjukkan minat untuk ikut program ini.

"Mengingat orang-orang yang berpartisipasi dalam program ini akan menerima tiga dosis vaksin Covid-19, mereka akan dianggap telah divaksinasi sepenuhnya."

"Kemenkes akan memantau respons kekebalan mereka, dan lebih memahami strategi vaksinasi heterolog semacam itu," kata Kementerian Kesehatan.

Pemerintah Singapura sebelumnya mengatakan tidak mengakui vaksin Covid-19 buatan perusahaan China, Sinovac, dalam program vaksinasi nasional.

Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan bahwa dengan keputusan ini, setiap warga yang telah mendapat suntikan vaksin Sinovac tak dianggap dalam data jumlah vaksinasi nasional.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha