Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Corona di Batam Menggila, Omset Kelapa Bakar Khoirul Melonjak
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 08-07-2021 | 15:36 WIB
A-kelapa-bakar-sei-panas.jpg Honda-Batam
Khoirul, pionir penjual kelapa bakar di Kota Batam. (Foto: Saibansah)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sejak sebulan lalu, angka penyebaran Covid-19 di Batam semakin menggila. Itulah makanya, pemerintah pusat pun memasukkan Kota Batam ke dalam salah satu kawasan PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

Ternyata, di tengah merebaknya penyebaran virus corona alias Covid-19 yang mematikan itu, membuat kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan imunitas diri mereka pun semakin tinggi. Salah satunya dengan mengkonsumsi kelapa bakar.

"Sejak Corona ini, penjualan kelapa bakar naik tiga kali lipat dibanding sebelum pandemi," ujar Khoirul, pelopor penjual kelapa bakar di Batam, kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (8/7/2021).

Pria asal Sumatera Barat itu berjualan kalapa bakarnya di seberang Australian Intercultural School (AIS) bekas Coin Center, Sei Panas, Kota Batam. "Kelapa yang dibakar itu harus kelapa pilihan, tidak bisa sembarangan," tambahnya.

Untuk membakar kelapa, lanjut Khoirul, membutuhkan waktu yang tidak sebentar, 6 sampai 7 jam. Itulah makanya, masyarakat yang terlambat membeli kelapa bakar, tidak bisa dilayani. "Waktu membakarnya cukup lama, lima sampai enam jam," tegasnya.

BACA JUGA: Berkah Corona, Penjualan Kelapa Bakar 'Khoirul' Sei Panas Laris Manis

Itulah makanya, Khoirul menyarankan kepada masyarakat yang ingin membeli kelapa bakar seharga Rp 15 ribu itu, agar memesan terlebih dahulu dengan menghubungi Khoirul di 081266029571.

Meski dirinya tidak mengetahui secara medis efektivitas kelapa bakar untuk melawan virus Corona, tapi Khoirul mengaku mendengar testimoni dari para pelanggannya, bahwa setelah mengkonsumsi kelapa bakar, mereka merasa lebih fit dan bugar.

"Banyak pelanggan yang bercerita di sini, mereka jadi lebih fit dan bugar setelah minum kelapa bakar," ujar Khoirul mengakhiri.

Editor: Dardani