Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Imigrasi Masih Cek Kabar 20 TKA China di Makassar Masuk Melalui Bandara Soekarno-Hatta
Oleh : Redaksi
Senin | 05-07-2021 | 15:36 WIB
A-Romi-Yudianto.jpg Honda-Batam
Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Romi Yudianto. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pihak Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, masih melakukan validasi terkait 20 orang tenaga kerja asing (TKA) asal China yang masuk ke wilayah Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta.

"Kami kurang tahu pasti. Kami belum konfirmasi lagi, belum terupdate lagi," kata Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Romi Yudianto saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (5/7/2021).

Alasannya, data 20 TKA China tersebut belum diterima. Mereka baru tahu dari pemberitaan media. Dan, kemungkinan besar masuknya TKA itu sebelum PPKM Darurat diberlakukan.

Untuk karantina, lanjut Romi Yudianto, semua penumpang dari luar negeri, wajib menjalani karantina selama 14 hari.

"Itu kewenangan Gugus Tugas Covid-19, kami di Imigrasi hanya (mengurus) dokumen keimigrasian," lanjut dia.

Romi Yudianto menambahkan, ada empat bandara internasional di Tanah Air yang yang melayani penerbangan internasional. Selain Bandara Soekarno-Hatta, ada juga Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Internasional Yogyakarta, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

"Mungkin bisa jadi dari Jakarta (Soekarno-Hatta). Tapi datanya belum kami terima. Makanya kami cari data akurat dulu, kan tahunya dari berita," sebut dia.

"Belum dapat data yang bersangkutan. Lebih bagus lagi, ada datanya, kami cari dan kami update," sambung Romi Yudianto menambahkan.

Kepala Divisi Imigrasi Wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel), Dodi Karnida kepada media sebelumnya menyatakan, masuknya 20 TKA China itu tidak masalah karena merupakan penerbangan domestik.

Dodi mengungkapkan bahwa 20 TKA China tersebut awalnya masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta sebelum PPKM Darurat diterapkan. Para TKA China itu lantas menjalani karantina 14 hari.

Informasinya, 20 TKA asal China tersebut akan bekerja di proyek strategis nasional (PSN) di Bantaeng, Sulsel. Mereka bekerja di smelter PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia.

Sumber: RMOL
Editor: Dardani