Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Vaksinasi Efektif Menekan Resiko Tertular Covid-19
Oleh : Opini
Rabu | 23-06-2021 | 14:40 WIB
A-vaksinisasi-batam-jkw.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Yos Guntur bersama Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad saat mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi massal di Stadion Tumenggung Abdul Jamal, Selasa (15/6/2021). (Foto: Ist)

Oleh Raditya Rahman

VAKSINASI terbukti ampuh ketika sudah disuntikkan ke para Nakes dan mereka terbukti memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik. Masyarakat tidak usah takut akan vaksin, karena tidak punya efek samping. Selain itu, vaksin sudah memiliki ijin BPOM dan status halal MUI.

Naiknya jumlah pasien corona membuat program vaksinasi nasional makin digenjot. Tujuannya agar makin banyak yang mendapatkan vaksin dan tidak tertular corona.

Sehingga angka kematian akibat virus covid-19 bisa ditekan. Selain itu, jika vaksinasi nasional cepat selesai, maka akan terbentuk herd immunity dan bisa mengakhiri masa pandemi secepatnya.

Vaksin juga terbukti ampuh dalam menekan resiko penyebaran corona. Hal ini terlihat dari para tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Kudus, Jawa Tengah.

Kepala Dinas Kesehatan Kudus Badai Ismoyo menyatakan bahwa 90% nakes di sana telah sembuh pasca tertular corona. Setelah pulih, mereka bekerja lagi untuk melayani pasien dan menyembuhkan mereka dengan sepenuh hati.

Badai melanjutkan, hanya 5% dari total 6.000 orang nakes di Kudus yang tertular corona, dan mereka hanya perlu isolasi mandiri. Sehingga membuktikan bahwa vaksin sangat efektif untuk mencegah penularan penyakit berbahaya ini. Apalagi nakes adalah orang pertama yang menangani pasien covid, sehingga wajib meningkatkan imunitas tubuhnya sendiri.

Para nakes di Kudus bisa cepat sembuh karena hanya merasakan gejala covid yang ringan. Penyebabnya karena mereka sudah mendapatkan vaksin Sinovac pada gelombang pertama program vaksinasi nasional, awal tahun ini. Hal ini amat menggembirakan karena menunjukkan efektivitas vaksin corona pada tubuh manusia.

Ketika para nakes lekas sehat maka masyarakat yang akan diuntungkan, karena mereka bisa langsung ditangani dengan maksimal. Bayangkan jika tidak ada tenaga medis di Rumah Sakit karena mereka tertular corona, bagaimana dengan pasien? Maka wajar jika nakes yang mendapatkan giliran pertama untuk vaksinasi.

Saat sudah ada buktinya, maka tingkat kepercayaan masyarakat akan naik dan mereka mau divaksin dengan suka hati. Setelah divaksin, maka imunitas tubuh akan meningkat dan ketika terserang virus covid-19, hanya mengalami gejala ringan. Dalam artian hanya seperti penyakit flu biasa, dan butuh istirahat cukup, obat-obatan, vitamin, serta makanan yang bergizi.

Masyarakat pun tak jadi takut akan vaksin karena sudah melihat sendiri kenyataannya, bahwa vaksin bisa menggebuk corona dan meringankan deritanya. Pasien yang kena corona bisa lekas sembuh dan tidak akan terancam kematian. Apalagi saat ini sudah ada virus covid-19 varian baru seperti B 117 yang menyerang 2 kali lebih ganas, sehingga vaksinasi akan penting.

Jika mengalami gejala ringan corona maka tidak usah menginap di Rumah Sakit, karena oleh dokter diperbolehkan isolasi mandiri. Semua itu berkat jasa vaksin yang bisa membuat orang tersebut memiliki kekebalan yang lebih tinggi.

Vaksin sudah terbukti ampuh dalam mengurangi penyebaran corona. Karena ketika para nakes sehat pasca divaksin, mereka tidak akan tertular maupun menularkan virus covid-19 ke pasien. Sehingga mata rantai penyebaran corona akan terputus.

Saat penyebaran corona sudah terhenti dan semua orang sudah divaksin, maka kita akan bisa mencapai herd immunity secepatnya. Keadaan ini yang akan didamba-dambakan, karena semua orang punya imunitas tubuh yang baik.

Sehingga kehidupan akan berjalan dengan normal tanpa ada ketakutan akan ancaman corona.

Program vaksinasi nasional terus digenjot agar selesai secepatnya. Tujuannya agar penyebaran corona tidak menggila dan orang-orang yang telah divaksin aman dari dampak fatalnya. Vaksinasi dan menjaga protokol kesehatan adalah ikhtiar untuk bebas dari corona secepatnya.*

Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini Jakarta