Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Dugaan Suap Miranda Goeltom

Max Moein Mulai Seret Megawati
Oleh : Surya/Tunggul Naibaho
Kamis | 10-02-2011 | 19:38 WIB
max.jpg Honda-Batam

Tersangka dugaan suap penerima travel cheque, Max Moein, politisi dari PDIP. (Foto: Ist).

Jakarta, batamtoday - Tersangka kasus dugaan suap Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia (DSG BI), Max Moein, menyeret 7 petinggi PDIP ke dalam kasusnya,  termasuk sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri.

Max, politisi PDIP, seusai diperiksa di gedung KPK di Jakarta, Kamis 10 Februari 2011, kepada para wartawan meminta agar KPK juga memeriksa 7 petinggi PDIP, termasuk mantan presiden Megawati Soekarnoputri.

Max disangka menerima sejumlah dana dalam bentuk travel cheque untuk memenangkan Miranda Goeltom sebagai DSG BI.

"Mereka (7 petinggi PDIP, red) yang mengetahui betul status cheque dan asalnya darimana," tandas Max didampingi pengacaranya Petrus Selestinus, SH.  

Max mengaku menerima travel cheque dari ketua fraksi, dan dana tersebut dikatakan akan digunakan dalam pemenangan Pilpres pasangan Mega-Hasyim, pada tahun 2004.

Menyambung Max, Petrus mengatakan, hanya pimpinan PDIP yang dapat menerangkan status dan asal usul dana travel cheque tersebut, karena menurut dia, kliennya menerima dana tersebut pimpinan fraksi.

"Klien saya hanya menerima, yang tahu asal-usul dana tersebut dan statusnya, yaa pastilah yang memberikan," kata Petrus.

Lanjut Petrus, nama-nama petinggi PDIP yang dimaksud telah diserahkan nama-namanya kepada KPK dua minggu lalu, diantaranya Megawati, Theo Syafii, Sutjipto, Cahyo Kumolo, Herry Achmadi, dan juga Hasyim Muzadi, mantan calon Wakil Presiden yang berpasangan dengan Megawati pada pilpres 2000 lalu.

Karena itulah Max menolak atas penahanan dirinya, karena sampai saat ini tersangka pemberi suap travel cheque, belum juga diperiksa pihak KPK.

Seperti diberitakan, penangkapan dan penahanan atas 24 politisi mantan anggota komisi IX DPR periode 1999-2004, disamping dituding bermuatan politik, yang pasti akan mempunyai dampak politik.

Apalagi para tersangka yang ditahan semuanya berasal dari 3 partai lama, bahkan bias dikatakan partai yang hidup pada masa orde baru, yaitu PDIP, Golkar, dan PPP.

Dengan penahanan ke 24 tersangka politisi tersebut, sedikit banyak akan membuat goyah ketiga partai besar tersebut.