Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Jumlah Warga Indonesia yang Sudah Divaksin Hingga Kini
Oleh : Redaksi
Senin | 03-05-2021 | 08:36 WIB
divaksin_b1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah telah menjalankan program vaksinasi yang dibiayai negara maupun gotong royong sejak Pebruari 2021 lalu.

Program vaksinasi yang dibiayai negara menggunakan Vaksin Sinovac, AstraZeneca, serta Vaksin Sinopharm untuk vaksin gotong royong yang telah mendapatkan izin edar dan penggunaannya dari BPOM.

Total 12.457.164 orang telah menjalani vaksinasi Covid-19 yang terdiri dari petugas kesehatan, petugas layanan publik serta para penduduk lanjut usia.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang diterima di Jakarta, Minggu (2/5/2021), angka itu menunjukkan telah terjadi penambahan 13.901 orang yang mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19 dibandingkan.

Sementara itu tercatat sebanyak 7.678.485 orang di antaranya telah menjalani vaksinasi kedua atau bertambah 10.902 orang.

Dengan penambahan tersebut maka 30,87 persen dari total 40.349.049 orang target sasaran vaksinasi tahap I dan tahap II telah mendapatkan dosis pertama Covid-19.

Sementara baru 19,03 persen yang tercapai untuk vaksinasi dosis kedua. Sebelumnya, pemerintah menyatakan adanya kemungkinan kerja sama dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) untuk program vaksinasi di wilayah Terdepan, Tertinggal dan Terluar (3T) Indonesia.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah mengupayakan agar vaksinasi tetap berjalan sesuai jadwal awal.

Pemerintah saat ini terus melakukan lobi dengan produsen vaksin dari berbagai negara agar vaksin yang diterima tidak terpengaruh dengan adanya peningkatan kasus.

"Kita memastikan, pesanan vaksin kita seperti kedatangan Novavax, kedatangan Astrazeneca yang kita beli langsung ke pabriknya, dan juga Pfizer ini terus menerus dipastikan kedatangannya sesuai jadwal dan tidak terpengaruh dengan kondisi peningkatan kasus yang terjadi di berbagai negara," kata Nadia, dalam telekonferensi, Jumat (30/4/2021).

Selain itu, ia menyebutkan Indonesia mengupayakan penambahan vaksin Sinovac yang sebelumnya sudah dipesan sebanyak 140 juta dosis. Penambahan diperkirakan bisa mencapai 90 hingga 100 juta dosis. Namun, Nadia mengatakan jumlah ini masih sangat awal dan belum ditetapkan.

Hari ini, Nadia menambahkan, Indonesia baru saja menerima vaksin Sinovac sebanyak 6 juta dalam bentuk bahan baku atau bulk. Selain itu, Indonesia juga telah menerima sebanyak 482.400 dosis vaksin dalam benetuk jadi dari Sinopharm.

Pada Mei 2021 yang akan datang, Indonesia juga akan kembali menerima sebanyak 3,8 juta vaksin Astrazeneca yang merupakan salah satu langkah pemerintah untuk memenuhi vaksin.

"Kita tahu bahwa vaksin Astrazeneca itu produsennya bukan hanya dari India tapi juga dari beberapa negara Eropa dan Korea. Jadi potensi kita mendapatkan vaksin tersebut masih akan diupayakan semaksimal mungkin," kata Nadia.

Sebelumnya, Nadia juga menegaskan pihaknya selalu berkoordinasi dengan Bio Farma untuk mendistribusi vaksin. Distribusi vaksin yang cepat dinilai sangat penting karena beberapa daerah sempat mengalami kekurangan stok vaksin.

Ia menegaskan, pada Mei stok vaksin Indonesia akan kembali siap dan pelaksanaan vaksinasi bisa dilakukan seperti sedia kala. Kepastian vaksinasi pada Mei ini menyusul langkah pemerintah yang sempat memperlambat pemberian vaksin karena stok yang terbatas.

Editor: Surya