Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dua Penyidik KPK Tinggalkan Batam
Oleh : Ali/Dodo
Jum'at | 15-06-2012 | 18:28 WIB

BATAM, batamtoday - Dua orang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah kembali ke Jakarta sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (15/6/2012). Setelah sebelumnya, Kamis (14/6/2012) penyidik KPK melakukan pencarian data perjalanan istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni dari Malaysia menuju Batam kembali ke Jakarta melewati Bandara Hang Nadim Batam.

 

"Penyidik KPK telah kembali pagi tadi," ujar Dendi Gustinandar, Plh Kepala Bandara kepada batamtoday.

Penyidikan yang dilakukan kedua anggota KPK ini di Batam dengan cara memutar rekaman CCTV Bandara Hang Nadim Batam. Diketahui sebelum buronan yang berperan dalam dugaan kasus korupsi pengadaan PLTS di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui PT Alfindo itu tiba di Bandara Soekarno Hatta, Neneng bersama tiga warga negara Malaysia itu berada di terminal Bandara Hang Nadim Batam, Rabu (13/6/2012).

Setelah mendapat rekaman CCTV keberadaan Neneng dan Mohamad Hasan bin Khusi dan R Azmi bin Muhamad Yusof dan satu orang pembantu yang sering mendampinginya, yang berada di posisi satu di depan dan satu lagi di belakang, sementara pembantunya berada di samping kanan Neneng.

Selanjutnya, penyidik KPK ini mencari data manifes penerbangan Neneng dari Bandara Hang Nadim Batam menuju Jakarta. Namun tetap saja nama Neneng Sri Wahyuni tidak terdaftar kecuali dua nama pengawalnya, Mohamad Hasan bin Khusi dan R Azmi bin Muhamad Yusof.

Begitu juga pada data yang diterima di Imigrasi Batam, nama Neneng Sri Wahyuni tidak terdaftar kecuali nama Mohamad Hasan Bin Khusi dan R Azmi Bin Muhamad Yusof, pada Rabu (12/6/2012) pukul 18.09 WIB. Mereka menggunakan kapal feri Indomas III dari Johor Baru, Malaysia.

Selain itu, Penyidik KPK juga menyambangi Hotel Batam Center yang disebut-sebut sebagai lokasi tempat menginapnya buronan KPK ini.

Dendi Gustinandar, PLH Kepala Bandara tidak bisa memberikan keterangan apakah penyidik KPK itu telah memboyong rekaman CCTV Bandara Hang Nadim. 

"Saya tidak tahu kalau masalah itu, karena belum ada perintah dari atasan untuk memberikan salinan CCTV kepada kawan-kawan wartawan. Kalau ada perintahnya pasti akan kita berikan karena masyarakat juga harus mengetahui informasi tersebut lewat rekan-rekan wartawan," pungkasnya.