Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

April Mendatang, Kawasan Wisata Lagoi dan Nongsa Siap Sambut Wisatawan Singapura
Oleh : Redaksi
Jumat | 26-03-2021 | 17:32 WIB
jubir-covid-kepri.jpg Honda-Batam
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau, Tjetjep Yudiana. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kawasan wisata berskala internasional, Lagoi - Bintan dan Nongsa - Batam siap menyambut kedatangan wisatawan asal Singapura sesuai protokol kesehatan.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau, Tjetjep Yudiana. "Mulai dari perjalanan para wisatawan dari Singapura hingga ke Lagoi dan Nongsa sesuai protokol kesehatan. Objek wisata dan penginapan juga dipersiapkan sesuai protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19," tambah Tjetjep, yang juga mantan Kepala Dinkes Kepri, di Tanjungpinang, Kamis (25/03/2021), seperti dikutip laman Diskominfo Kepri.

Ia mengatakan Pemerintah Singapura mulai mengijinkan warganya berwisata ke Lagoi dan Nongsa pada 21 April 2021. Namun sebelumnya, pihak Kementerian Kesehatan Singapura akan memeriksa kesiapan fasilitas dan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib (RSUP Kepri) di Tanjungpinang.

"Kita sudah siap, baik di Tanjungpinang dan Batam untuk mendukung wisatawan Singapura berkunjung ke Lagoi dan Nongsa," ucapnya.

Di Lagoi, kata dia, pihak pengelola objel wisata berskala internasional sudah mempersiapkan delapan alat GeNose untuk mendeteksi apakah wisatawan tersebut tertular Covid-19 atau tidak. Namun sebelum ke Lagoi dan Bintan, seluruh wisatawan sudah dites usap dengan metode PCR di Singapura.

"Hotel, restoran dan objek wisata di Lagoi juga menerapkan sistem yang ketat untuk menjaga kenyamanan para wisman," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Bintan, dr Gama AF Isnaeni mengatakan Lagoi sudah mempersiapkan sejak lama objek wisata sesuai protokol kesehatan. Di Lagoi nanti akan dibagi dua lokasi yakni lokasi yang hanya dapat dikunjungi wisman dan lokasi yang dapat dikunjungi warga lokal.

Pembukaan objek wisata untuk wisman ini, menurut dia, tidak sederhana, membutuhkan keseriusan dalam mencegah penularan Covid-19 karena berhubungan dengan dunia internasional. Nama baik Lagoi akan semakin besar bila prosedur kesehatan yang diterapkan membuat wisman nyaman, terhibur, dan tetap sehat.

Sebaliknya, sikap sejumlah masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan di Lagoi akan menimbulkan permasalahan, apalagi kalau sampai menimbulkan klaster baru Covid-19. Karena itu, pemisahan objek wisata untuk warga lokal dengan wisatawan internasional perlu dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami yakin mssyarakat Singapura sangat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Mereka ingin berlibur, namun harus tetap sehat," tuturnya.

Gama juga memberi apresiasi kepada Pemprov Kepri yang telah menyiapkan vaksin untuk 2 ribu pekerja di kawasan wisata berskala internasional, Lagoi. "Dukungan ini tentu sangat berarti untuk mencegah penularan Covid-19 terhadap para pekerja," ucapnya.

Editor: Gokli